Mohon tunggu...
Suherman Juhari
Suherman Juhari Mohon Tunggu... Penulis - Kalau Bukan Kita Siapa lagi?Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi ?

Seorang Peneliti di Institute for Economic Research and Training (INTEREST) dan dosen Ekonomi yang memiliki semangat dan harapan untuk pendidikan Indonesia agar lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Makassar Kasar? Jangan Terjebak Stereotip

30 Juli 2019   22:37 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:56 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terjebak stereotip tentang kasarnya orang Makassar (unsplash/leon)

"Apakah orang Makassar semuanya kasar? Tidak demikian. Apakah kalian tahu bahwa Pak Jusuf Kalla adalah orang yang sangat santun dan berasal dari Makassar?"

Kepada kalian yang suka menjudge orang lain berdasarkan apa yang anda amati secara pribadi dan yang muncul di media.

Saya hari ini kecewa berat karena masih ada saja orang yang suka menarik kesimpulan yang menurut saya melukai hati saya sebagai orang yang berasal dari  "Makassar".

"Orang Makassar tuh, Kasar, orang Makassar tuh banyak kriminal. Orang Makassar banyak ini itu".

Please, saya mohon kerelaan hatinya agar berhenti menularkan persepsi negatif anda kepada orang lain. Sebenarnya apa yang anda baca/saksikan di media atau dimana pun tidaklah mewakili secara keseluruhan dari populasi yang ada pada daerah tersebut.

Apakah orang Makassar semuanya kasar? Tidak demikian. Apakah kalian tahu bahwa Pak Jusuf Kalla adalah orang yang sangat santun dan berasal dari Makassar?

Baca juga : Rama, Manusia Kalkulator dari Makassar

Apakah sudah tahu bahwa ada pemuda Inspiratif dari Makassar yang membiayai SPP ratusan anak didiknya ? Sudah tahukah bahwa saat ini kreatifitas perfilman dari Makassar sedang bangkit dan terus menciptakan beragam prestasi? Apakah sudah kalian tahu bahwa orang Makassar di berbagai tempat memiliki integritas ?

Saya rasa bukan orang Makassar yang salah melainkan tontonan dan refrensi bacaan anda yang salah sehingga yang muncul di hadapan anda adalah serba berita kriminal dan sisi negatif dari Makassar. Saya rasa semua Kota Metropolitan mengalami masalah yang sama, tapi kenapa hanya Makassar yang anda benci ?

Padahal banyak sekali hal baik yang bisa di banggakan dari Makassar.
Orang Makassar pada dasarnya lembut dan santun.    Ketika ada yang mengatakan kami Kasar dan Keras itu adalah watak yang tercipta berdasarkan kondisi geografis, bukan berarti kami ini adalah kumpulan Kriminal.

Kami punya integritas dan harga diri tinggi. Kami punya Falsafah yang dijadikan sebagai acuan hidup "Siri' Na Pacce". Siri' adalah Harga diri / Rasa malu sedangkan Pacce itu pedas istilah lainnya keras , kokoh pendiriannya, Pacce juga semacam kecerdasan emosional untuk turut merasakan kesusahan orang lain (kpk.go.id, 2017).
Kami punya Harga diri dan watak yang keras, karena kami tidak ingin direndahkan.

Watak Keras orang Makassar hanyalah cover yang menutupi kesantunan dan kelembutan hati orang-orangnya. Jangan terlalu fokus pada cover kami, tapi fokuslah pada isinya.

Coba anda survey disekitar anda, apakah ada orang Makassar? Setahu saya orang Bugis Makassar secara kultural melakukan perantauan untuk mencari jati diri dan rezeki untuk keluarganya. Apakah orang Makassar yang anda kenal itu sosok jahat, kasar, arogan? saya rasa tidak. Saya bisa menjamin mayoritas mereka adalah pekerja keras dan terpelajar.

Baca juga : Roti Buaya Betawi Terbang ke Makassar, Ngapain?

Kedatangan kami di tanah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara , Ambon dan Papua adalah perjalanan rantau untuk jati diri
Kami datang ke tanah anda bukan untuk jadi kriminal apalagi bahan fitnah yang selalu dijadikan sudut pandang dalam menilai orang Makassar secara keseluruhan.

Coba cek referensi tontonan dan bacaan anda, barangkali letak kesalahannya ada disana. Karena citra yang ditransfer dari media kepada pembaca/penonton sejauh ini memang  memberi kesan bahwa orang Makassar pasti Kasar. Opini media tertentu telah menciptakan persepsi di kepala anda.

Padahal tidak semua orang Makassar seperti itu. Kami adalah orang-orang mandiri yang punya rasa malu. Sedangkan ketika ada oknum orang Makassar yang  muncul sebagai pemberitaan negatif, tolong jangan di generalisir bahwa semua orang Makassar seperti itu. Mereka hanyalah segelintir orang bejat yang kebetulan orang Makassar. Kami juga cinta damai dan penyayang. Kami juga punya agama dan tata Krama.

Saya sangat kecewa dengan persepsi anda yang menjatuhkan suku dan daerah kami seolah-olah kami tidak layak disandingkan dengan suku dan daerah anda.

Kami memang secara pembangunan tak secepat pembangunan di Daerah Barat Indonesia, tapi ketika cara anda memperlakukan kami seperti itu sepertinya anda (Oknum yang menilai kami sebelah mata) mengalami kemajuan secara Pembangunan Daerah namun mengalami kemunduran dalam berfikir.

Saya kecewa dengan anda yang memandang orang Makassar sebagai sosok yang harus dihindari dan ditolak untuk jadi bagian dari suatu kaum. Padahal kami tidak pernah menolak kedatangan kaum-kaum dari luar tanah kami untuk masuk dan melakukan berbagai aktifitas Bisnis ataupun pernikahan. 

Kami tidak pernah menolak kedatangan perantau di daerah kami. Meskipun kami belum sehebat bagian Barat Indonesia tapi kami punya toleransi yang kuat.

Di Makassar banyak sekali pendatang yang kami beri tempat yang nyaman. Kami beri ruang untuk berkreasi dan mencari rezekinya, tapi kenapa ketika kami ingin berada di suatu tempat masih saja ada oknum yang terlalu memandang kami sebelah mata? 

Baca juga : Ketahui 3 Wisata Religi yang Ada di Makassar

Sebegitu takutnya kah sama kami? Padahal kami datang dengan damai, datang dengan membawa mimpi, datang dengan niat baik. Kenapa masih ada saja orang yang suka menjudge kami sebagai orang yang tidak layak berada di tempat kami ingin berdiri?

Saya pribadi sangat suka karakteristik setiap wilayah yang saya kunjungi. Masing- masing punya nyawanya sendiri. Saya kagum dengan tiap tempat yang saya datangi.

Teman saya banyak orang Jawa, teman saya banyak orang Sumatera, teman saya banyak orang Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku dan Papua saya menghargai semuanya sebagai suatu kesatuan yang saling membutuhkan. Bahkan pasangan yang begitu saya perjuangkan adalah berasal dari Pulau Jawa.
Suku teman-teman saya beragam, agama mereka beragam, karakter mereka berbeda tapi saya menghargai mereka sebagai pribadi yang patut dibanggakan.

Saya mohon dengan hormat kepada anda yang suka menilai orang dari luarnya saja, tolong istighfar dan perbanyak memperbaiki diri. Kebenaran bukanlah bersumber dari sudut pandang anda, melainkan dari Tuhan. 

Ketika anda sudah memberi statement negatif terhadap orang lain padahal anda belum mengenalnya dengan baik berarti anda adalah orang yang mempermalukan suku, agama dan daerah anda sendiri.

Mohon maaf saya harus menuliskan ini, karena saya kecewa dengan sudut pandang anda sekalian yang gemar menilai orang Makassar sebagai sosok menyeramkan yang wajib dihindari.

Salam damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun