Secara umur, tulisan yang terkait dengan politik dan pemerintahan lebih diminati oleh pembaca Kompasiana. Contohnya salah satu tulisan saya sebelumnya, yang berjudul "3 Indikator Jokowi Pemimpin Terbaik daripada Pemimpin Sebelumnya", dibaca oleh 735 pembaca.
Sebagai pemula, saya sangat kaget ketika melihat artikel saya tersebut dibaca oleh 700-an orang. Bahagianya mati punya. Maklum baru bergabung di Kompasiana.
Mungkin bagi Kompasiner hebat seperti pak Tjip dan Bu Roselina, pak Ketut, pak Felix, om Gege, om Reba GT, dan kompasianer hebat lainnya, artikel yang dibaca oleh 700-an pembaca itu biasa-biasa saja, iya kan?
Menurut mereka memang biasa-biasa saja tapi menurut saya, hal itu lebih dari biasa hahaha. Jika tidak mau dikatakan luar biasa.
Saya selalu selalu belajar dan terus belajar untuk menulis. Jatuh-bangun, tajamnya kritikan dari para pembaca, kurangnya kompasianer yang berkunjung, tidak lantas membuat saya patah semangat. Sebab, ada petuah yang mengatakan: dikritik jangan sampai tumbang dan dipuji jangan terbang.
Petuah tersebut memicu saya untuk selalu berjuang dan terus berjuang. Terutama dalam menuangkan ide dan gagasan di Kompasiana.
Kompasiana dan kompasianer's bagi saya, merupakan keluarga kedua yang selalu mau menyapa di kolom komentar atau sekadar meninggalkan vote. Saya bersyukur bahwa saya bisa berkenalan dengan kompasianer-kompasiner hebat di Kompasiana. Sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H