Mohon tunggu...
suherman agustinus
suherman agustinus Mohon Tunggu... Guru - Dum Spiro Spero

Menulis sama dengan merawat nalar. Dengan menulis nalar anda akan tetap bekerja maksimal.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Pengurus Gereja Melakukan Pelecehan Seksual, Gereja Katolik Kian Tercoreng

16 Juni 2020   17:22 Diperbarui: 16 Juni 2020   18:37 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Paus mengecam "kekejaman" pelecehan seksual anak dan langkah yang dilakukan para pemuka agama dalam menutupi berbagai kasus, sebagaimana dituliskan kepada umat Katolik yang berjumlah 1,2 miliar orang (bbc.com, 21 Agustus 2019).

Saya kira sudah menjadi rahasia umum bahwa selama ini sudah banyak pastor yang terlibat dalam hubungan seksual dengan umat paroki. Tak sedikit juga pastor yang terlibat dalam hubungan gelap dengan para suster. Sungguh tragis, bukan?

Realita ini mau menunjukkan bahwa pengurus-pengurus gereja bukanlah orang kudus. Mereka bukan Tuhan. Mereka adalah manusia biasa yang tak luput dari kejahatan-kejahatan seksual.

Oleh karena itu, pelecehan seksual yang dilakukan oleh SPM terhadap beberapa anggota misdinar, hendaknya menyadarkan para pengurus gereja, termasuk para imam agar selalu setia pada janji setia, yakni hidup dalam kemurnian dan kesucian sampai akhir hayat.

Kalau pengurus gereja saja melakukan pelecehan seksual, bagaimana dengan umat? Kepada siapa umat harus bercermin?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun