Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa yang Hobi Membaca dan Mengamati

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kebakaran di Los Angeles 2025: Mengurai Asap, Mencari Solusi

12 Januari 2025   13:40 Diperbarui: 12 Januari 2025   13:40 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Nama Holywood (Sumber: Photo by Cedric Letsch on Unsplash)      

Ketika asap tebal menyelimuti Los Angeles pada awal 2025, kota yang dikenal dengan gemerlap Hollywood berubah menjadi zona darurat. Kebakaran terbaru ini bukan sekadar peristiwa rutin musim panas; ada sesuatu yang lebih besar yang perlu dibahas. Apa yang membuat kebakaran kali ini begitu menghancurkan, dan bagaimana kita dapat belajar dari tragedi ini?

Apa yang Membuat Kebakaran Kali Ini Berbeda?

Tidak seperti kebakaran sebelumnya, kebakaran Los Angeles 2025 melibatkan wilayah urban yang padat penduduk. Lebih dari 1.000 hektar terbakar dalam hitungan jam, memaksa ribuan penduduk mengungsi. Dampak langsungnya jelas: rumah hancur, kualitas udara memburuk, dan infrastruktur lumpuh. Namun, ada elemen lain yang jarang disorot: peran teknologi dan kebijakan dalam mitigasi bencana.

Teknologi canggih seperti sistem peringatan dini berbasis AI dan drone pemadam kebakaran sebenarnya sudah diterapkan, tetapi mengapa dampaknya tetap besar? Data menunjukkan bahwa kurangnya edukasi masyarakat dan lemahnya koordinasi antarlembaga menjadi penyebab utama lambannya respons.

Mengapa Los Angeles Rentan?

Los Angeles dikenal dengan cuaca kering dan angin Santa Ana yang menjadi bahan bakar alami kebakaran. Namun, tahun ini, kombinasi perubahan iklim dan urbanisasi membuat situasi semakin buruk. Perluasan permukiman ke area rawan kebakaran hanya memperbesar risiko. Ironisnya, pembangunan ini sering kali dilakukan tanpa memperhatikan tata ruang yang aman.

Selain itu, penebangan hutan untuk proyek infrastruktur dan minimnya upaya reboisasi membuat wilayah ini kehilangan "penyangga alami" yang dapat memperlambat penyebaran api. Seolah menambah garam pada luka, sistem jaringan listrik tua juga menjadi salah satu pemicu kebakaran, seperti yang dilaporkan oleh otoritas setempat.

Sudut Pandang yang Jarang Dibahas

Satu hal yang jarang diangkat adalah bagaimana kebakaran ini memengaruhi komunitas termarjinalkan. Banyak keluarga berpenghasilan rendah yang tinggal di zona merah kebakaran karena keterbatasan ekonomi. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga menghadapi tantangan besar untuk pulih karena minimnya akses ke bantuan finansial dan asuransi.

Sebaliknya, komunitas elit yang memiliki akses ke sumber daya sering kali lebih siap menghadapi bencana. Ketimpangan ini menunjukkan bahwa kebakaran bukan hanya bencana lingkungan, tetapi juga masalah sosial yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun