Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kisah ini membahas tentang iblis, musuh terbesar manusia yang telah diingatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya:
"Wahai anak-anak Adam, janganlah kalian terpedaya oleh setan sebagaimana ia telah berhasil mengeluarkan nenek moyang kalian dari surga." (QS. Al-A'raf: 27).
Pembahasan tentang iblis penting agar kita mengenal siapa musuh sejati manusia, memahami tipu dayanya, dan mampu menghindarinya.
Asal-Usul Iblis
Para ulama berbeda pendapat mengenai asal usul iblis, apakah ia berasal dari malaikat atau dari jin. Pendapat yang lebih kuat menyatakan bahwa iblis berasal dari golongan jin, berdasarkan firman Allah:
"... kecuali iblis; ia adalah dari golongan jin..." (QS. Al-Kahfi: 50).
Jin diciptakan dari nyala api, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya. Jin memiliki pilihan untuk taat atau membangkang, berbeda dengan malaikat yang selalu taat kepada Allah.
Keangkuhan Iblis
Kisah kesombongan iblis bermula ketika Allah menciptakan Adam 'alaihis salam. Iblis, yang sebelumnya dianggap sebagai makhluk yang alim dan taat, menolak sujud kepada Adam. Ia merasa lebih mulia karena diciptakan dari api, sementara Adam dari tanah. Iblis berkata:
"Aku lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (QS. Al-A'raf: 12).
Kesombongan dan kedengkian ini menjadi awal kehancurannya. Ia diusir dari surga dan dilaknat hingga hari kiamat.
Tujuan Iblis
Iblis bersumpah untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara. Ia berkata:
"Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan (menghalangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus." (QS. Al-A'raf: 16).
Strategi iblis meliputi:
- Membuat manusia ragu terhadap akhirat.
- Menggoda manusia dengan syubhat dalam agama.
- Menghiasi maksiat agar terlihat indah.
- Membuat manusia lupa bersyukur.
Metode Iblis dalam Menyesatkan Manusia
Ibnu Qayyim menyebutkan enam tahapan tipu daya iblis:
- Menjerumuskan manusia ke dalam kekufuran dan kesyirikan.
- Mendorong manusia melakukan bid'ah. Bid'ah lebih berbahaya karena pelakunya merasa sedang melakukan kebaikan.
- Menggoda manusia dengan dosa besar.
- Membuat manusia meremehkan dosa kecil.
- Menyibukkan manusia dengan perkara mubah hingga lupa beribadah.
- Mengalihkan manusia dari amalan utama ke amalan yang kurang utama.
Pelajaran dari Kisah Nabi Adam dan Hawa
Ketika Adam dan Hawa diciptakan dan ditempatkan di surga, Allah memperingatkan mereka untuk tidak mendekati satu pohon terlarang. Namun, iblis berhasil menggoda mereka dengan tipu muslihat. Akibatnya, mereka melanggar perintah Allah, dan turun ke bumi sebagai bentuk hukuman sekaligus takdir Allah.
"Keduanya berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri; jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.'" (QS. Al-A'raf: 23).
Khotbah Iblis di Neraka
Di akhirat nanti, iblis akan berkhutbah di hadapan para pengikutnya yang masuk neraka bersamanya. Ia berkata:
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kalian dengan janji yang benar, dan aku pun menjanjikan kalian, tetapi aku menyelisihi janji itu. Aku tidak memiliki kekuasaan apa pun atas kalian selain (sekadar) menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku..." (QS. Ibrahim: 22).
Penutup
Kisah iblis memberikan pelajaran penting tentang bahaya kesombongan, kedengkian, dan tipu daya setan. Semoga kita senantiasa berlindung kepada Allah dari gangguan iblis dan setan serta selalu diberi kekuatan untuk tetap berada di jalan yang lurus.
Wallahu a'lam bishawab. Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI