Mohon tunggu...
Suherman
Suherman Mohon Tunggu... Lainnya - Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Rakyat Biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pungli di Tempat Wisata: Cara Efektif Mengusir Wisatawan Lokal

26 Desember 2024   10:31 Diperbarui: 26 Desember 2024   10:31 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, seharusnya menjadi magnet bagi wisatawan lokal. Namun, tampaknya ada strategi jitu yang berhasil membuat para pelancong enggan berkunjung: pungutan liar alias pungli. Siapa sangka, metode ini begitu efektif dalam menyulap keramaian menjadi kesunyian.

Pungli: Inovasi dalam Pariwisata

Mengapa repot-repot meningkatkan fasilitas atau layanan? Cukup tambahkan pungli di sana-sini, dan voila! Wisatawan pun kabur. Seperti yang terjadi di Air Terjun Tumpak Sewu, di mana pengunjung harus merogoh kocek hingga Rp150.000 akibat pungli.

Dampak Positif Pungli: Sepinya Tempat Wisata

Dengan adanya pungli, tempat wisata menjadi lebih sepi. Tak perlu lagi berdesakan atau antre panjang. Contohnya, Tebing Koja di Tangerang yang dulu viral kini lengang karena maraknya pungli.

Peran Pungli dalam Melestarikan Alam

Tanpa pengunjung, alam akan lebih terjaga. Tak ada lagi sampah berserakan atau kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Pungli secara tidak langsung berperan sebagai penjaga kelestarian alam.

Pungli: Solusi Mengatasi Over-Tourism

Over-tourism menjadi masalah di banyak destinasi. Namun, dengan pungli, jumlah wisatawan dapat ditekan. Lihat saja Gunung Pancar di Bogor yang kini sepi pengunjung karena pungli.

Mendorong Wisatawan untuk Berkreasi

Dengan adanya pungli, wisatawan terdorong untuk mencari alternatif hiburan lain yang lebih kreatif dan hemat biaya. Mungkin inilah saatnya bagi mereka untuk mengeksplorasi halaman belakang rumah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun