Rencana untuk MINI dan Rolls-Royce, untuk mengeluarkan desain sepenuhnya mobil elektrik mulai dari tahun 2030-an bisa dibaca sebagai strategi komprehensif BMW Group untuk memajukan elektrifikasi di semua merek.
Langkah ini penting tidak hanya untuk merek itu sendiri tetapi juga untuk pelanggan dan lingkungan, karena berkontribusi pada pengurangan emisi karbondioksida (CO2) dan mempromosikan solusi mobilitas elektrik bersih yang berkelanjutan (clean and sustainable).
Secara keseluruhan, terlihat bahwa BMW Group dengan orientasi strategis dan target yang ditetapkan mengambil peran utama dalam transformasi ke mobilitas elektrik, memberikan kontribusi penting terhadap perlindungan lingkungan dan keberlanjutan.Â
Agar tercipta sinergi mulai dari ide dan inovasi hingga mengalir menuju industri manufaktur, perbankan, konsumen, dan pemerintah membuat proyek percontohan mobilitas elektrik di beberapa wilayah di Jerman.
Sebagai bentuk keseriusan dan sinergi tersebut, bisa dilihat dari investasi sebesar EUR 1,5 miliar oleh Pemerintah Federal Jerman dan EUR 17 miliar oleh industri otomotif, dengan total alokasi sebesar EUR 130 juta untuk delapan proyek mobilitas listrik percontohan, dan fokus tambahan pada infrastruktur smart grid dan teknologi informasi dan komunikasi.
Penunjukan proyek-proyek percontohan mobilitas listrik tersebut sekaligus untuk menjembatani ide-ide inovatif dari penelitian dan pengembangan dari dunia riset dan kampus berbasis keinginan konsumen dan pengembangan pasar.Â
Indonesia sebagai negara penghasil bahan baku besar untuk industri baterai listrik perlu mencermati trend suplai bahan baku industri di Eropa.
Di Jerman, bahan baku untuk industri berasal dari upaya penelitian dan pengembangan dalam material, sel baterai, dan sistem, serta optimalisasi proses produksi masing-masing. Kementerian Federal untuk Pendidikan dan Riset (BMBF) di Jerman menyediakan dana khusus yang signifikan dan memfasilitasi transfer pengetahuan antara ilmu pengetahuan dan industri untuk pengembangan dan produksi perangkat penyimpanan energi.
Selain itu, terdapat investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk baterai, manajemen sistem energi, serta kegiatan pelatihan dan pendidikan bagi pelaku industri dan teknisi.Â
Sebagai industri yang memiliki sejarah panjang, apa yang sudah dicapai dan ambisi masa depan, tentunya menarik untuk diikuti. Sementara bagi pelaku industri di tanah air kita, Indonesia tercinta, perlu menguatkan kolaborasi antar sektor R&D (kampus dan riset), pemerintah, BUMN dan swasta lainnya. Tujuannya, kemanfaatan sumber daya alam kita yang berlimpah menjadi berkah.
Kembali ke awal tulisan, semoga bisa menjawab pertanyaan kawan baik saya, tentang: Sudah sejauh mana industri baterai listrik di Jerman. Tentunya, semoga bermanfaat, ke mana kita harus pergi untuk berkawan dan belajar.Â