Fungsi Passive Voice
Kenapa kita perlu menggunakan Passive Voice? Bukannya Active Voice lebih simpel? Jawabannya ada di fungsi-fungsinya. Berikut adalah alasan kenapa Passive Voice sering digunakan:
Menekankan Objek atau Hasil
Kalau hasil suatu tindakan lebih penting daripada siapa yang melakukan tindakan, Passive Voice adalah pilihan yang tepat.- Contoh: The project was completed on time. (Proyek selesai tepat waktu.)
Mengaburkan Identitas Pelaku
Saat pelaku tidak diketahui, tidak relevan, atau sengaja tidak ingin disebutkan, Passive Voice jadi solusi.- Contoh: The painting was stolen. (Lukisan itu dicuri.)
Gaya Bahasa Formal atau Akademik
Dalam tulisan formal seperti jurnal, laporan ilmiah, atau berita, Passive Voice sering digunakan karena terdengar lebih objektif.- Contoh: The experiment was conducted to test the hypothesis. (Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis.)
Bentuk Passive Voice
Passive Voice digunakan dalam berbagai tenses, tergantung konteks kalimatnya. Polanya selalu melibatkan kata kerja to be yang diikuti oleh bentuk ketiga kata kerja (past participle).
Contoh penggunaannya dalam berbagai situasi:
Present Simple:
The book is read by many students. (Buku itu dibaca oleh banyak siswa.)Past Simple:
The cake was baked yesterday. (Kue itu dipanggang kemarin.)Future Simple:
The report will be submitted tomorrow. (Laporan itu akan diserahkan besok.)-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!