RAJA di Wikipedia adalah pemimpin laki-laki sebuah kerajaan. Raja juga diartikan sebagai orang yang berkepentingan/memegang jabatan paling tinggi dalam sebuah kelompok atau kategori.
Horison sendiri berdasarkan wikipedia berasal dari bahasa Yunani orizein yang bermakna "membatasi" atau ufuk adalah garis yang memisahkan bumi dari langit. Lebih tepatnya, horizon adalah garis yang membagi arah garis pandang kita ke dalam dua kategori: arah garis pandang yang memotong permukaan Bumi, dan yang tidak.
Terus apa hubungannya RAJA dengan HORISON dalam hal pengertian? Jawabannya, tidak ada. Namun tetap bisa didefenisikan macam-macam.
Minggu, 29 Mei, sebuah fenomena menarik terjadi di Sulsel terkait kata raja dan horison. Kenal atau pernah dengar Kerajaan Gowa?
Ya... Kerajaan Gowa adalah kerajaan yang begitu tersohor di zamannya. Bahkan di berbagai sumber disebutkan, Kerajaan Gowa pernah menguasai sepertiga nusantara. Sultan Hasanuddin, pahlawan nasional yang dikenal sebagai Ayam Jantan dari Timur karena perlawanannya pada VOC Belanda pada Perang Makassar adalah salah satu yang pernah memerintah di Kerajaan Gowa. Orang Gowa menyebut raja sebagai Somba Ri Gowa.
Jika ditarik lebih ke dalam, Kerajaan Gowa disebutkan sebagai kerajaan yang terdiri dari 9 kerajaan kecil dan ada juga yang menyebut terdiri dari sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Batesalapang, yakni Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili.
9 kerajaan kecil atau komunitas ini kemudian menyatu dalam satu kesatuan yakni Kerajaan Gowa berdasarkan cerita berawal dari turunnya seorang perempuan dari langit yang kemudian disebut Tumanurung Bainea. Ia kemudian menjadi pemimpin tertinggi pertama atau Somba Ri Gowa I.
Singkat cerita, raja atau Somba Ri Gowa akhirnya sampai pada angka 36, yakni Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Alauddin. Somba ini juga menjadi yang pertama menggunakan Andi di depan namanya.
Pada masa kepemimpinan Andi Idjo lah, Kerajaan Gowa melebur secara total dalam pelukan NKRI. Karena itu juga, Andi Idjo digelari sebagai Raja Terakhir Gowa sekaligus menjadi Bupati pertama Dati II Gowa.
Setelah beberapa rezim pemerintahan di Indonesia berlalu, mulai dari Orde Lama dan Orde Baru soal kerajaan kembali menguat di Gowa masa reformasi. Sumbunya, dari dua putra Raja Terakhir Gowa, Andi Idjo, yakni Andi Maddusila Andi Idjo dan Andi Kumala Andi Idjo.
Pertikaian itu terjadi di tahun 2014. Keduanya sama-sama melantik dirinya sebagai Raja Gowa. Di awali pelantikan Maddusila di tahun 2011. Andi Maddusila dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat pada Senin, 17 Januari 2011, bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya, Makassar. Tepatnya, Maddusila dinobatkan di luar wilayah Gowa.
Tahun 2014, giliran Andi Kumala yang melantik dirinya sebagai Raja Gowa. Pertikaian sengit pun terjadi antara anak sulung dan anak bungsu ini.
Minggu, 29 Mei 2016, Andi Maddusila kembali memperbarui statusnya sebagai Raja Gowa. Ia kembali menobatkan dirinya sebagai Raja Gowa. Pengukuhan kali inilah, Raja dan Horison berkaitan.
Kenapa berkaitan, karena kali ini, Andi Maddusila mengukuhkan dirinya di Hotel Horison Makassar. Pelantikan Maddusila mengundang respon beragam. Di Gowa, sejak ada rencana pelantikan raja, gelombang demonstrasi nyaris terjadi tiap hari dari kecamatan berbeda.
Di warung-warung kopi, termasuk di Makassar, istilah "Raja Horison" menjadi bahan canda terkait pelantikan raja itu.
Persoalan kali ini juga makin komplit. Selain ditolak oleh masyarakat Gowa (sumber berita-berita di media), pelantikan ini juga terjadi di tengah investigasi dugaan hilangnya beberapa pusaka di Museum Balla Lompoa Ri Gowa.
Belum lagi, pelantikan ini tidak mendapat restu Pemerintah Kabupaten Gowa dan penegasan Batesalapang yang menyebutnya pelantikan tidak sah (sumber: tribun-timur, rakyat sulsel, fajar, rakyatku.com, gosulsel.com, republika, antara, dan sumber berita lainnya).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI