Mohon tunggu...
suherman madani
suherman madani Mohon Tunggu... -

saya hanya orang biasa. Anak petani yang bermimpi jadi orang besar.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Raja dan Horison

30 Mei 2016   12:08 Diperbarui: 30 Mei 2016   12:16 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RAJA di Wikipedia adalah pemimpin laki-laki sebuah kerajaan. Raja juga diartikan sebagai orang yang berkepentingan/memegang jabatan paling tinggi dalam sebuah kelompok atau kategori.

Horison sendiri berdasarkan wikipedia berasal dari bahasa Yunani orizein yang bermakna "membatasi" atau ufuk adalah garis yang memisahkan bumi dari langit. Lebih tepatnya, horizon adalah garis yang membagi arah garis pandang kita ke dalam dua kategori: arah garis pandang yang memotong permukaan Bumi, dan yang tidak.

Terus apa hubungannya RAJA dengan HORISON dalam hal pengertian? Jawabannya, tidak ada. Namun tetap bisa didefenisikan macam-macam.

Minggu, 29 Mei, sebuah fenomena menarik terjadi di Sulsel terkait kata raja dan horison. Kenal atau pernah dengar Kerajaan Gowa?

Ya... Kerajaan Gowa adalah kerajaan yang begitu tersohor di zamannya. Bahkan di berbagai sumber disebutkan, Kerajaan Gowa pernah menguasai sepertiga nusantara. Sultan Hasanuddin, pahlawan nasional yang dikenal sebagai Ayam Jantan dari Timur karena perlawanannya pada VOC Belanda pada Perang Makassar adalah salah satu yang pernah memerintah di Kerajaan Gowa. Orang Gowa menyebut raja sebagai Somba Ri Gowa.

Jika ditarik lebih ke dalam, Kerajaan Gowa disebutkan sebagai kerajaan yang terdiri dari 9 kerajaan kecil dan ada juga yang menyebut terdiri dari sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Batesalapang, yakni Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili.

9 kerajaan kecil atau komunitas ini kemudian menyatu dalam satu kesatuan yakni Kerajaan Gowa berdasarkan cerita berawal dari turunnya seorang perempuan dari langit yang kemudian disebut Tumanurung Bainea. Ia kemudian menjadi pemimpin tertinggi pertama atau Somba Ri Gowa I.

Singkat cerita, raja atau Somba Ri Gowa akhirnya sampai pada angka 36, yakni Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Alauddin. Somba ini juga menjadi yang pertama menggunakan Andi di depan namanya.

Pada masa kepemimpinan Andi Idjo lah, Kerajaan Gowa melebur secara total dalam pelukan NKRI. Karena itu juga, Andi Idjo digelari sebagai Raja Terakhir Gowa sekaligus menjadi Bupati pertama Dati II Gowa.

Setelah beberapa rezim pemerintahan di Indonesia berlalu, mulai dari Orde Lama dan Orde Baru soal kerajaan kembali menguat di Gowa masa reformasi. Sumbunya, dari dua putra Raja Terakhir Gowa, Andi Idjo, yakni Andi Maddusila Andi Idjo dan Andi Kumala Andi Idjo.

Pertikaian itu terjadi di tahun 2014. Keduanya sama-sama melantik dirinya sebagai Raja Gowa. Di awali pelantikan Maddusila di tahun 2011. Andi Maddusila dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat pada Senin, 17 Januari 2011, bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya, Makassar. Tepatnya, Maddusila dinobatkan di luar wilayah Gowa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun