Mohon tunggu...
suhatril isra
suhatril isra Mohon Tunggu... Konsultan - Bertualang dari waktu ke waktu

Membaca, foto, menulis tentang kondisi petani dan pertanian, pemberdayaan masyarakat melalui sekolah lapangan. lahir dan besar di Padang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produksi Padi Lebih Tinggi dengan MTOT (Mulsa Tanpa Olah Tanah)

10 Oktober 2022   16:59 Diperbarui: 10 Oktober 2022   17:07 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berdasarkan hasil studi yang kami lakukan selama satu musim tanam padi, produksi padi dengan metoda MTOT (Mulsa Tanpa Olah Tanah) lebih tinggi dari Olah Tanah" Ujar Nursal, petani anggota Kelompok Tani Tunas Muda nagari Sisawah Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang disampaikan pada saat pelaksanaan Field Day Sekolah Lapangan Pertanian Organik. 28 September 22.

Berikut ini hasil ubinan perlakukan MTOT dan Olah Tanah : 

7.840 kg/Ha, perlakuan 1 .  Mulsa Jerami Tanpa Olah Tanah tanam benih lansung 

6.240 kg/Ha,   perlakuan 2. Mulsa Jerami Tanpa Olah Tanah tanam benih umur 14 hari

5.120 kg/Ha, Perlakuan 3. Olah Tanah tanam benih umur 14 hari.

Dari ketiga perlakuan mengggunakan Pupuk Organik yang sama,  pupuk organik dibuat oleh petani anggota Sekolah Lapangan dari bahan lokal yang ada didaerahnya.

Menurut Aris Munandar, Pendamping SL.  Kegiatan ini mulai dilaksanakan setiap hari kamis dari bulan Mei sampai September 2022. Setiap minggunya melakukan pengamatan agroekosistem. 

Ditengah kelangkaan  pupuk pabrik, petani  yang tergabung dalam kelompoktaniTunas Muda, belajar membuat pupuk sendiri daribahan lokal yang ada disekitar mereka, termasuk membuat pupuk dari daging keong untuk pupuk tanaman.

FIELD DAY sekolah lapangan pertanian organik (dokpri)
FIELD DAY sekolah lapangan pertanian organik (dokpri)

Sekolah Lapangan pertanian organik difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat. Dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan petani salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan petani belajar untuk memproduksi pupuk sendiri dan efisiensi usaha tani selain untuk peningkatan produksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun