"Berdasarkan hasil studi yang kami lakukan selama satu musim tanam padi, produksi padi dengan metoda MTOT (Mulsa Tanpa Olah Tanah) lebih tinggi dari Olah Tanah" Ujar Nursal, petani anggota Kelompok Tani Tunas Muda nagari Sisawah Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat yang disampaikan pada saat pelaksanaan Field Day Sekolah Lapangan Pertanian Organik. 28 September 22.
Berikut ini hasil ubinan perlakukan MTOT dan Olah Tanah :Â
7.840 kg/Ha, perlakuan 1 . Â Mulsa Jerami Tanpa Olah Tanah tanam benih lansungÂ
6.240 kg/Ha, Â perlakuan 2. Mulsa Jerami Tanpa Olah Tanah tanam benih umur 14 hari
5.120 kg/Ha, Perlakuan 3. Olah Tanah tanam benih umur 14 hari.
Dari ketiga perlakuan mengggunakan Pupuk Organik yang sama, Â pupuk organik dibuat oleh petani anggota Sekolah Lapangan dari bahan lokal yang ada didaerahnya.
Menurut Aris Munandar, Pendamping SL. Â Kegiatan ini mulai dilaksanakan setiap hari kamis dari bulan Mei sampai September 2022. Setiap minggunya melakukan pengamatan agroekosistem.Â
Ditengah kelangkaan  pupuk pabrik, petani  yang tergabung dalam kelompoktaniTunas Muda, belajar membuat pupuk sendiri daribahan lokal yang ada disekitar mereka, termasuk membuat pupuk dari daging keong untuk pupuk tanaman.
Sekolah Lapangan pertanian organik difasilitasi oleh Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat. Dalam rangka mendorong peningkatan pendapatan petani salah satunya adalah dengan memberikan kesempatan petani belajar untuk memproduksi pupuk sendiri dan efisiensi usaha tani selain untuk peningkatan produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H