Mohon tunggu...
suhatril isra
suhatril isra Mohon Tunggu... Konsultan - Bertualang dari waktu ke waktu

Membaca, foto, menulis tentang kondisi petani dan pertanian, pemberdayaan masyarakat melalui sekolah lapangan. lahir dan besar di Padang.

Selanjutnya

Tutup

Nature

MTOT: Menjawab Masalah System of Rice Intensification dan Sistem Tanam Benih Langsung

13 September 2022   19:24 Diperbarui: 13 September 2022   20:00 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
akar tanaman padi yang tanam dangkal dan tidak tergenang (dokpri)

MTOT : MENJAWAB MASALAH SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DAN SISTEM TANAM BENIH  LANSUNG

Oriza sativa (tanaman padi) dianggap sebagai tanaman budidaya tertua dan telah dibudidayakan sejak 5.000 tahun yang lalu di Cina dan India.

Padi merupakan rumput semiakuatik.  Tanaman padi merupakan tanaman semusim.  Berdasarkan Ekogeografi ada tiga ras ; Indica, Javanica dan Japonica.  Javanica umumnya di tanam di Indonesia.  

Tanaman padi :

Vegetatif

- akar

- batang

- Daun

Generatif

- Malai

- Bunga

- Buah

Akar tanaman padi merupakan akar serabut

Akar pada tanaman berfungsi sebagai

1.  Penyokong tanaman

2. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah

3. Tempat untuk menyimpan cadangan makanan

4. Menyerap air dan garam-garam mineral yang terlarut oleh rambut akar

Praktek yang terjadi selama ini di masyarakat tani :

Padi di tanam dalam, jumlah anakanya sedikit, Karena tanaman akan membentuk akar baru sampai ke permukaan.

Padi di genang, jumlah anakanya sedikit, Karena tanaman akan membentuk akar baru sampai ke permukaan. 

Sehingga produksi padi belum optimal.

Pilihannya adalah tanaman dangkal dan air macak-macak (tidak di genang)

Sudah ada inovasi yang dilakukan selama ini :

1. SYSTEM RICE INTENSIFICATION (SRI)

2. SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA)

Kekurangan metode SRI adalah melakukan penyiangan lebih banyak daripada cara tanam konvensional. Cara tanam dengan metode SRI dalam satu kali masa tanam, dilakukan penyiangan gulma bisa sekitar 3-4 kali sedangkan pada sistem konvensional hanya perlu sekali. Jika permukaan tanah tidak datar dan hari hujan, keong menjadi masalah ketika tanaman masih kecil.

Kekurangan tanam padi sistem Tabela adalah invasi dan pertumbuhan gulma yang sangat cepat pada fase pertumbuhan awal tanaman padi.

Saat ini sedang berkembang inovasi yaitu sistem MULSA TANPA OLAH TANAH (MTOT)

adapun keuntungan dari MTOT adalah 

1. Lebih sedikit pekerjaan karena tidak perlu membanjak

2. Biaya lebih hemat

3. Lebih sedikit gulma

4. Hasil tanaman lebih baik

5. Kualitas panen yang lebih baik

6. lebih sedikit kehilangan unsur hara

7. Kesuburan tanah jangka pangjang

8. Lebih tahan kekeringan

9. Lebih sedikit kehilangan hasil panen

10. Lebih tanah hama dan penyakit

 

akar tanaman padi yang tanam dangkal dan tidak tergenang (dokpri)
akar tanaman padi yang tanam dangkal dan tidak tergenang (dokpri)

Padi umur 87 hari sistem MTOT tanam benih langsung dan anakan umur 2 minggu. (dokpri)
Padi umur 87 hari sistem MTOT tanam benih langsung dan anakan umur 2 minggu. (dokpri)

Hamparan padi sawah di Sisawah (dokpri)
Hamparan padi sawah di Sisawah (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun