PT Pertamina (Persero) merupakan perusahaan energi milik negara yang memiliki peran strategis dalam menyediakan kebutuhan energi bagi masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar, Pertamina tidak hanya berfokus pada operasional bisnis, tetapi juga mengutamakan upaya membangun citra positif dan menjaga kepercayaan publik. Hal ini sangat penting mengingat industri energi memiliki dampak besar terhadap ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Â Dalam konteks ini, Pertamina berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan berkontribusi terhadap transisi energi berkelanjutan.
Dalam dunia bisnis, citra perusahaan adalah aset berharga yang harus dijaga. Kepercayaan publik terhadap perusahaan akan menentukan bagaimana perusahaan tersebut diterima oleh masyarakat, investor, dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh karena itu, peran Hubungan Masyarakat (Humas) di Pertamina menjadi sangat krusial dalam membangun, menjaga, dan meningkatkan reputasi perusahaan, terutama di era digital yang penuh dengan tantangan komunikasi dan penyebaran informasi yang sangat cepat.Â
Sebagai bagian dari studi akademik, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) berkesempatan melakukan kunjungan ke PT Pertamina untuk mempelajari lebih dalam mengenai strategi komunikasi dan peran Humas dalam menjaga citra perusahaan. Dalam kesempatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan langsung dari Nerisa Pitrasari, Senior Officer Media Communication PT Pertamina, Â yang berbagi pengalaman dan strategi yang diterapkan dalam membangun komunikasi yang efektif, khususnya dalam situasi krisis. Â
Berikut Peran Strategi , Pengolahan Krisis serta Hambatan dan Tantangan yang dialami Humas PT Pertamina dalam membagun citra dan kepercayaan masyarakat :
A.Strategi Humas PT Pertamina  dalam Membangun Citra Positif
Dalam diskusi dan wawancara mendalam, Nerisa Pitrasari menjelaskan bahwa membangun citra positif bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan strategi komunikasi yang matang agar masyarakat tidak hanya mengenal Pertamina sebagai perusahaan energi, tetapi juga memahami nilai-nilai yang diusung perusahaan. Nerisa Pitrasari  juga menjelaskan bahwa  untuk membangun citra positif perusahaan, Humas PT Pertamina memberikan edukasi dan kampanye positif tentang merk Pertamina, baik secara korporat maupun produk. Pertamina juga  memiliki berbagai produk yang menjadi fokus publikasi. Kemudian untuk mencapai tujuan ini, Humas Pertamina melakukan beberapa langkah strategi di antaranya:  Â
1.Pemilihan Target Audiens yang Tepat
Setiap kelompok masyarakat memiliki karakteristik yang berbeda dalam menerima informasi. Oleh karena itu, Pertamina menyesuaikan strategi komunikasi dengan segmentasi audiensnya. Untuk masyarakat umum, digunakan media komunikasi yang lebih umum. Namun, dengan adanya kelompok usia seperti baby boomers dan Gen Z yang memiliki preferensi media berbeda. Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, media sosial menjadi saluran media komunikasi penting yang memungkinkan pesan tersampaikan dengan cepat dan efektif di era digital seperti ini. Dengan memahami pola konsumsi media dari berbagai generasi, Humas Pertamina dapat menyesuaikan konten yang lebih relevan agar pesan yang disampaikan lebih efektif dan diterima dengan baik oleh setiap segmen masyarakat.
2.Pemanfaatan Media Sosial sebagai Kanal Komunikasi Utama
Mengingat pentingnya era ditigal, media sosial menjadi saluran utama dalam menyampaikan pesan komunikasi. Pertamina memanfaatkan platform ini untuk menyampaikan pesan komunikasi agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan cepat. Pemanfaatan media sosial tidak hanya membantu mempercepat penyebaran informasi, tetapi juga memungkinkan adanya interaksi langsung dengan masyarakat sehingga keluhan dan pertanyaan dapat direspons dengan lebih cepat.