Begitu juga bagi seorang guru di mana pigur dan keteladanannya sangat didambakan oleh para peserta didik. Keteladanannya dalam bertutur kata, bersikap, dan berprilaku baik menjadikan uswatun hasanah untuk para peserta didik ataupun para pendidik lainnya.Â
Karakter sifatnya fluktuatif, kadang rendah kadang tinggi, tergantung kondisi yang memengaruhinya. Memang butuh proses pembiasaan untuk menjadikan sesuatu menjadi karakter. Sebagaimana Dr. Aisyah Dahlan dalam salah satu wawancara mengenai watak dan karakter. Beliau bilang watak dan karakter itu berbeda. Watak itu tidak berubah sementara karakter itu bisa berubah. Beliau meperumpamakan dengan sebuah kayu. Watak kayu sampai kapanpun tetap kayu, tetapi bentuk kayu bisa berubah-ubah.
II. Kompetensi.Â
Di samping 4 kompetensi yang harus dimiliki, di era modern ini juga dituntut untuk memiliki 4 kompetensi lainnya .ke-4 kompetensi ini harus ada, jika tidak guru akan berhadapan dengan kesulitan dalam berprofesi sebagai seorang guru. 4 kompetensi itu yaitu:
1). Berpikir Kritis. Banyak persoalan -persoalan yang menuntut guru untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu mengalisis dari berbagai visi, dan juga mampu menyelesaikannya dengan tepat.
2). Kreatif. Zaman terus mengalami tranformasi, hal ini dibutuhkan guru -guru kreatif agar pendidikan tidak terjebak dalam kejumudan dan hanya mengikuti apa yang sudah ada dari nenek luhurnya. Di tangan guru-guru kreatif pendidikan akan semakin berkualitas.
3). Komunikatif. Permasalahan-permasalahan di dunia pendidikan pasti ada, terutama di tempat kita mengajar. Ketika terjadi permasalahan yang rumit dan hal itu tidak bisa dipecahkan dengan hal yang linear, maka dibutuhkan komunikasi yang efektif.
 4). Kolaboratif. Untuk mencapai kesuksesan seseorang bisa saja mengandalkan dirinya tanpa kolaborasi dengan orang lain, namun hal ini membutuhkan proses yang lama. Maka itu, agar efektif dan efisien kita butuh berkolaborasi dengan orang lain.Â
Begitu juga dalam dunia pendidikan, agar pendidikan terus berkembang dan berkualitas dibutuhkan kolaborasi semua pihak. Tidak hanya segelintir orang saja yang berjalan sementara yang lain tidak peduli.
Hal senada dipaparkan Paul Sarjono S.J. dalam bukunya Guru Sains Indonesia Pada Zaman Era Modern. Menjelaskan 4 kompetensi era modern/abad 21, yaitu: Critical thinking and problem solving, communication and colaboration, creativity and innovation, dan digital literascy skills.
III. Literasi.