Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proyeksi Pendidikan Abad 21

1 Juli 2024   09:36 Diperbarui: 8 Juli 2024   11:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokpri 

Proyeksi Pendidikan Era Modern/Abad-21 

Kini pendidikan memasuki era abad 21, setidaknya para pimpinan lembaga pendidikan harus memahami proyeksi pendidikan abad 21. Tidak ketinggalan seorang guru pun harus memahami dan mempersiapkan diri menghadapi transformasi dalam dunia pendidikan.

Dilansir dari video yang menayangkan ceramah pak Anies Rasyid Baswedan-- Gubernur DKI Jakarta --dalam salah satu acara kegiatan pendidikan. Beliau menjelaskan tentang proyeksi atau gambaran pendidikan abad 21. Beliau menyatakan setidaknya ada tiga komponen proyeksi pendidikan abad 21. 

I. Karakter. 

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat urgen dan seluruh pakar pendidikan di dunia mengakuinya. Bahkan founding father Republik Indonesia presiden Sukarno mengatakan bahwa :"Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter(Character building) karena caracter building inilah yang menjadi bangsa yang besar, maju, dan jaya serta bermartabat. Kalau character building tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli!"

Kini bangsa kita lagi sedang tidak baik. Sepertinya bangsa ini kehilangan karakter/akhlak. Terbukti merebaknya koruptor, kurangnya rasa keadilan, merosotnya moral para pejabat, hilangnya rasa malu di kalangan masyarakat, ketidak jujuran melanda keseluruhan lini kehidupan, bahkan sampai kepada dunia pendidikan, dan masih banyak yang lainnya.

Berdasarkan penelitian prof.Dr.Scheherazade S. Rahman dan Prof. Dr. Hossein Askari dalam bukunya pak Quraish Shihab yang berjudul Yang Hilang dari Kita; Akhlak. Menjelaskan, Ternyata yang paling banyak menerapkan karakter Islami justru negara yang notabenenya non Muslim. Dalam penelitian yang dilaksanakan tahun 2010 dengan tolak ukur nilai -nilai Islam yang mereka angkat dari Al-Qur'an dan Sunnah adalah Selandia Baru, diikuti Belanda. Sementara Arab Saudi yang notabenenya Islam mayoritas pada urutan ke-91, Indonesia ke-104, dan negara -negara OKI pada urutan ke-100-an dari 208 negara yang diteliti.

Dari keterangan di atas tentunya keberadaan pendidikan di pertanyakan. Karena bagaimana pun juga semua adalah hasil dari sebuah pendidikan.

Pembagian Karakter 

Karakter itu terbagi dua, yaitu: karakter moral dan kinerja. Karakter moral di antaranya beriman, bertaqwa kepada Allah, jujur, ikhlas, sabar, tawakal, peduli, empati, dan lain -lainnya. Sementara karakter kinerja di antaranya: bekerja keras, ulet, tanggung jawab, semangat, tahan banting, disiplin, tepat waktu, dan lain sebagainya. 

Kedua karakter tersebut harus berjalan beriringan. Seperti, di samping ia pekerja keras ia pun harus jujur. Bukan terjadi kontradiksi, ia bekerja keras, tetapi tidak jujur. Atau ia jujur, tetapi tidak bekerja keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun