Trik dan Strategi Menulis Itu Mudah AlaÂ
Prof. DR. Ngainun NaimÂ
Cing AtoÂ
#GuruBloggerMadrasah
#SarapanPagiDenganMenulis
Menulis itu mudah bagi mereka yang terbiasa menulis tetapi bagi yang tidak pernah menulis tentu baginya sulit. Terkadang yang menulis juga masih menemui kesulitan, apalagi yang tidak pernah menulis.
Nah, terus bagaimana cara bagi penulis pemula untuk menulis? Ini ada trik dari prof. DR. Ngainun Naim tentang bagaimana caranya agar menulis itu mudah?
1. Menulis suatu yang dialami. Menulis sesuatu yang dialami merupakan hal yang paling mudah, karena idenya sudah ada, tinggal dituangkan dalam sebuah tulisan. Setiap orang pasti mempunyai sebuah pengalaman baik yang menyenangkan atau yang menyedihkan. Maka itu, mulailah menulis dari yang pernah dialami.
2. Menulis sesuatu yang dibaca. Menulis identik dengan membaca. Ketika kita banyak membaca, maka banyak pengetahuan yang masuk ke otak kita. Setidaknya dari hasil membaca kita tulis kembali apa yang kita baca dengan bahasa kita sendiri. Seperti menulis sebuah resume dari buku yang kita baca. Mudahkan !
3. Menulis sesuatu yang ada di sekitar kita ( tentang orang lain). Sebenarnya kalau kita mencari untuk menulis tidak perlu jauh-jauh mencari ide. Cukup yang tersebar di sekitar kita. Misal, menulis tentang sosok seorang teman, tokoh, orang tua, dan lain-lainnya. Contoh kongkrit seperti anak Buya Hamka yang menulis tentang sosok ayahnya.
Strategi Menulis.
Menulis butuh strategi agar menulis itu tidak membosankan dan tulisan selesai. Nah, ini ada beberapa strategi dari profesor, di antaranya:
1. Menulis di waktu pagi. Menulis di waktu pagi sangat baik, karena tubuh dan otak masih fresh atau segar. Pikiran belum begitu banyak sehingga memudahkan untuk menulis. Penulis waktu masih terbaring di tempat tidur hampir setiap pagi selalu menulis. Sampai sekarang memanfaatkan waktu pagi untuk menulis. Maka lahirlah buku ke-17 dengan judul "Sarapan Pagi dengan Menulis"
2. Bermental proses. Butuh proses untuk menggapai sesuatu, begitu juga dengan menulis butuh proses. Tidak ada orang tiba-tiba bisa menulis dengan baik dan bagus. Butuh kekonsistenan, butuh perbanyak latihan untuk bisa menulis.
3. Menulis sedikit demi sedikit. Menulis sebuah artikel tidak harus jadi sekaligus. Bisa menulis satu dan dua paragraf selanjutnya di waktu yang lain. Seperti orang ngemil, ia makan hanya sedikit sekedar ngemil, walau cemilan banyak ia makan sekedarnya.
4. Sabar menjalani proses. Butuh kesabaran untuk menjadi seorang penulis. Semua butuh proses yang cukup panjang dan tidak instan. Maka itu, untuk menjalani proses itu perlu kesabaran.Â
Demikian bagaimana trik dan strategi menulis itu mudah dari Prof. DR. Ngainun Naim, semoga berman
faat.
Cakung, 23 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H