Cara Menghadapi Orang yang Tidak  Suka dengan Kita.
Cing Ato
#Selfmotivated
Suatu hari ketika penulis sedang asyik bermesraan dengan laptop, tiba-tiba istri datang menghampiri dan duduk di pinggir tempat tidur. Ia berkata,"Ternyata orang sukses itu mereka yang sangat sibuk belajar dan berlatih, hampir tidak ada waktu yang menganggur, semua waktunya diisi dengan kegiatan. Seperti ayah ini tidak pernah surut untuk selalu belajar, sehingga banyak pengetahuan yang dimiliki dan terbukti. Mungkin, ibu itu pun tak ubahnya seperti ayah sehingga ia mempunyai kelebihan dari yang lain. Karena kelebihannya banyak atasan yang mengapresiasi dan memberikan kesempatan untuk menjadi narasumber dalam setiap kegiatan di lingkungan kantornya."
Pernyataan ini terlontarkan oleh istri, ketika ia melihat seorang teman wanitanya yang aktif dalam setiap kegiatan dan bahkan menjadi narasumber di berbagai kegiatan. Namun, ucapnya ada saja yang tidak suka terhadap kesuksesannya. Penulis lalu menimpali pernyataan istri"Biasanya mereka yang tidak suka, karena mereka tidak mampu menyamai atau melampaui kompetensi orang itu."
Begitulah dalam hidup ini, untuk mencapai kesuksesan butuh proses yang panjang dan terkadang butuh halang-rintang. Baik yang datang dalam diri sendiri maupun dari luar diri. Kalau dilihat tingkat yang paling berat itu, menghadapi rintangan yang ada pada dalam diri daripada yang ada di luar diri.
Ada saja memang rintangan dan tantangan datang dari luar yang tidak senang atas keberhasilan seseorang. Mereka sebenarnya ingin yang mengisi setiap kegiatan. Namun, apa daya kemampuannya terbatas, yang lebih parahnya lagi sudah terbatas tidak tahu diri. Artinya tidak mau belajar meningkatkan kualitas.
Orang yang sukses itu orang yang menghabiskan waktu hanya untuk belajar dalam rangka meningkatkan kualitas diri. Walau mereka jabatannya rendah tetapi mempunyai kualitas keilmuan yang lebih mumpuni, maka banyak orang akan memakainya. Sebaliknya orang yang jabatannya tinggi tetapi kualitasnya rendah atau tidak menguasai keilmuan yang mumpuni, tetap saja tidak akan dipakai.
Di setiap tempat pasti ada orang seperti itu, mereka tidak senang melihat orang lain sukses. Terus bagaimana cara menghadapinya? Biarkan saja, anggap saja anjing menggonggong kafilah berlalu. Mungkin juga kita bisa belajar dengan burung elang yang diserang burung gagak. Burung gagak hinggap di punggung burung elang sambil mematuki tubuh burung elang. Burung elang tidak membalasnya, cukup burung elang melangit tinggi, hingga burung gagak kehabisan oksigen dan akhirnya tumbang sendiri. Artinya, terus saja meningkatkan kualitas diri dan berkarya, tidak perlu ditanggapi, cukup tampar saja orang yang tidak menyukai kita dengan karya-karya kita. Seiring berjalannya waktu mereka akan sadar sendiri dan mengakui kelebihan kita.
Cilincing, 23 November 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H