"Aku pinta maaf karena aku memenjarakanmu dan aku berterimakasih atas apa yang kamu perbuat dengan jariku ini," ucap sang pangeran.
Pengawal agak sedikit bingung dengan apa yang sedang terjadi dihadapannya, karena tiba-tiba sang pangeran minta maaf dan berterima kasih. Karena penasaran pengawal balik bertanya:Â
    "Kenapa pangeran minta maaf dan berterima kasih kepada saya?"Â
    "Aku pinta maaf karena memanjarakanmu dan aku berterimakasih karena bersebab kamu  jariku putus, sehingga ketika aku tertangkap oleh kelompok penghuni hutan, karena jariku putus aku  terbebas dari korban tumbal."
     "Akupun berterima kasih kepada  pangeran karena memenjarakan aku di sini."
     "Kenapa kamu berterima kasih?"
     "Karena kalau aku tidak dipenjara tentunya aku pasti ikut mendampingimu berburu, otomatis yang akan dikorbankan pasti aku pangeran, karena jariku sempurna."
 Akhirnya beliau berdua berpelukan dan menyukuri apa yang telah terjadi atas dirinya.
Dari kisah ini tentang jangan mengeluh dengan apa yang telah terjadi pada setiap diri, bisa kita jadikan pelajaran dalam mengarungi samudera kehidupan ini.
Betapa banyak dari kita yang selalu mengeluh dan berburuk sangka terhadap apa yang Allah berikan. Terkadang kita sering menyalahkan keadaan dan bahkan Allah menjadi sasaran amarah. Padahal kita tidak tahu bahwa  dibalik apa yang terjadi, Allah mempunyai maksud baik kepada kita. Sebagai mana yang terjadi pada contoh kisah di atas.
Bukankah Allah telah berfirman dalam kitab sucinya.