Disisah hidupku
Kumau membersamaimu
Tapi, aku tersipuh malu
Dengan kesalahanku
Di masa lalu
Tuhan
Sepertinya aku tak pantasÂ
Duduk bersamamu di atasÂ
Karena ibadahku terbatas
Salatku suka lepas
Sedekahku sekedar pas
Tapi, aku tahu rahmatmu tanpa batas
Melebihi lautan lepasÂ
TuhanÂ
Kini aku dalam pesakitan
Menghampiri sejuta kesulitanÂ
Aku hanya pinta diberikan
Sebuah kesabaran
Menjalankan ujian
Yang Kau berikanÂ
Tuhan
Kini aku baru rasakan
Nikmatnya kesehatan
Setelah pesakitan
Kata orang sehat itu mahal
Melebihi harga Tak Mahal
Jika, datang pesakitan
Semua harta bisa terjual
Tuhan
Dalam sendiri
Aku terpatri
Memikir nasib nan kunjung berdiri
Ingin rasa ini berlari
Secepat kereta apiÂ
Namun, langkahku terkunci
Tuhan
Beri aku kesembuhan
Sampai batas yang dijanjikan
Agar aku bisa merasakan
Nikmatnya berjalanÂ
Tuhan
Sejuta nikmat telah Kau berikan
Maka, aku malu mengeluh dalam pesakitan
Aku yakin Kau tidak meninggalkanku dalam kesempitan
Karena aku tahu Kau tidak akan membebankan
Di atas kemampuan
Karena aku tahu di balik kesusahan
Ada kemudahan dan kemudahanÂ
Tuhan
Kini aku pasrah atas takdir
Sehingga aku tak banyak pikir
Biarlah kunikmati sambil mengukir
Ide-ide yang terus mengalir
Akan kusebar sampai hilir
Agar menjadi tabungan di hari akhirÂ
Cakung, 17 September 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI