Sibuk Menebang Pohon, Lupa Menajamkan Kapak.
Cing Ato
#SarapanPagidenganMenulis
Suatu hari ada seorang pelamar kerja datang melamar pekerjaan di sebuah perkebunan. Pelamar itu diterima sebagai penebang pohon.
Upah yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah pohon yang ditebang. Berangkatlah penebang pohon itu ke kebun yang dituju.
Dengan semangat penebang menebang pohon hingga satu hari penebang mampu menebang 18 pohon. Suatu pekerjaan yang luar biasa.
Pengusaha kayu pun senang melihat hasil kerja pekerja barunya. Melihat pengusaha mengapresiasi hasil kerjanya, penebang tambah semangat untuk bekerja.
Keesokan harinya ia melakukan pekerjaan yang sama. Namun, hasilnya malah berkurang dari hari kemarin. Hari berganti hari hasil kerjanya tidak pernah bertambah, malah berkurang terus.
Melihat hal demikian pengusaha bertanya.
"Kenapa pendapatmu semakin hari semakin berkurang?" Tanya pengusaha.