Sibuk Menebang Pohon, Lupa Menajamkan Kapak.
Cing Ato
#SarapanPagidenganMenulis
Suatu hari ada seorang pelamar kerja datang melamar pekerjaan di sebuah perkebunan. Pelamar itu diterima sebagai penebang pohon.
Upah yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah pohon yang ditebang. Berangkatlah penebang pohon itu ke kebun yang dituju.
Dengan semangat penebang menebang pohon hingga satu hari penebang mampu menebang 18 pohon. Suatu pekerjaan yang luar biasa.
Pengusaha kayu pun senang melihat hasil kerja pekerja barunya. Melihat pengusaha mengapresiasi hasil kerjanya, penebang tambah semangat untuk bekerja.
Keesokan harinya ia melakukan pekerjaan yang sama. Namun, hasilnya malah berkurang dari hari kemarin. Hari berganti hari hasil kerjanya tidak pernah bertambah, malah berkurang terus.
Melihat hal demikian pengusaha bertanya.
"Kenapa pendapatmu semakin hari semakin berkurang?" Tanya pengusaha.
"Iya, aku tidak tahu, kenapa ya? Mungkin usiaku semakin hari bertambah, sementara kekuatanku terus menurun," jawab penebang
"Bukan itu permasalahanmu. Kamu lebih fokus kepada menebang, sementara kapak yang kamu gunakan tak pernah kamu tajamkan," jelas pengusaha memberitahukan.
"Oh, iya. Aku lupa menajamkan kapak," jelas penebang
Kisah di atas tentang enggannya menajamkan kapak, bisa kita jadikan sebagai pembelajaran dalam mengarungi kehidupan ini.
Berapa banyak di antara kita sibuk dengan dunia yang kita geluti. Namun, kita lupa untuk mengasah diri untuk menambah wawasan keilmuan kita. Padahal dunia setiap menitnya selalu mengalami perubahan.
Jangan sampai kita seperti penebang pohon yang hanya fokus menebang pohon, sementara alat yang digunakan tidak pernah diasah atau ditajamkan. Otomatis hasilpun berbanding lurus dengan alat yang digunakan. Tentunya semakin diasah, semakin mudah dan cepatnya pohon tumbang. Sebaliknya semakin tumpul, semakin sulit dan butuh waktu lama untuk tumbang.
Begitu juga dengan diri kita. Kalau kita hanya berfokus pekerjaan rutinitas dan tidak mengasah atau mempertajam wawasan keilmuan kita. Maka, kita akan tertinggal jauh dengan lingkungan sekitar.
Maka itu, teruslah belajar meng-update ilmu pengetahuan kekinian agar diri semakin berkualitas dan meng-upgrade diri agar bisa memantaskan diri menjadi yang terbaik.
Cakung, 06 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H