Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sibuk Menebang Pohon, Lupa Menajamkan Kapak

6 Agustus 2023   16:03 Diperbarui: 6 Agustus 2023   16:07 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sibuk Menebang Pohon, Lupa Menajamkan Kapak.

Cing Ato

#SarapanPagidenganMenulis

Suatu hari ada seorang pelamar kerja datang melamar pekerjaan di sebuah perkebunan. Pelamar itu diterima sebagai penebang pohon.

Upah yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah pohon yang ditebang. Berangkatlah penebang pohon itu ke kebun yang dituju.

Dengan semangat penebang menebang pohon hingga satu hari penebang mampu menebang 18 pohon. Suatu pekerjaan yang luar biasa.

Pengusaha kayu pun senang melihat hasil kerja pekerja barunya. Melihat pengusaha mengapresiasi hasil kerjanya, penebang tambah semangat untuk bekerja.

Keesokan harinya ia melakukan pekerjaan yang sama. Namun, hasilnya malah berkurang dari hari kemarin. Hari berganti hari hasil kerjanya tidak pernah bertambah, malah berkurang terus.

Melihat hal demikian pengusaha bertanya.

"Kenapa pendapatmu semakin hari semakin berkurang?" Tanya pengusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun