"Oh, begitu," timpalku.
Kebetulan penulis kenal dengan beliau. Waktu penulis sehat sering bertemu beliau di masjid.
Cerita-cerita semacam ini disetiap daerah pasti ada. Kesetiaan seorang istri luntur akibat dari tidak berfungsinya suami sebagai kepala keluarga.Â
Memang untuk melihat seberapa besar kesetiaan seorang istri, bisa dilihat ketika seorang suami sedang terkena musibah/sakit. Apakah ia setia merawat suami atau meninggalkan suami di tengah ketidak berdayaan.
Biasanya suami ditinggalkan istri tidak jauh dari masalah ekonomi. Otomatis bagi suami yang tidak mempunyai penghasilan tetap, ketika suami sakit tidak ada pemasukan. Sementara, makan dan perobatan tidak bisa ditunda.Â
Kebingungan seorang istri sering terjadi jika menghadapi permasalahan seperti ini. Sementara si istri tidak punya penghasilan dan selama ini semuanya tergantung kepada penghasilan suami. di tambah enggannya si istri untuk melakukan sesuatu yang sekiranya dapat menghasilkan sesuatu.
Sebenarnya pada kondisi semacam inilah saatnya istri menunjukkan totalitas kesetiaan kepada suami.Â
Mungkin kita bisa belajar kepada istri Nabi Ayub as. Bagaimana sikap beliau ketika menghadapi ujian cukup berat yang dialami oleh suaminya. Suaminya sakit parah, mungkin belum ada tandingannya dalam sejarah. Sampai -sampai Nabi Ayub as di usir dan di Asingkan ke suatu tempat yang jauh dari pemukiman. Apakah istrinya membiarkannya? Beliau sangat setia, beliau yang mengurusi semua kebutuhan suaminya. Beliau yang mencari pekerjaan, sampai -sampai ia menjual rambutnya untuk membeli makanan untuk suaminya.
Kesetiaan beliau kepada suaminya mendapatkan apresiasi dari Allah. Allah berikan kesembuhan kepada Nabi Ayub as. Bukan saja kesembuhan tetapi, Allah ganti rupa Nabi Ayub dengan rupa wajah yang rupawan dan tubuh yang kekar. Sehingga ketika beliau hendak mengunjungi Nabi Ayub, beliau tidak mengenalinya.Â
Begitu juga yang terjadi pada diri penulis.
Ketika penulis sakit ada seorang yang sangat setia dan selalu mendampingiku disetiap saat. Bukan saja beliau merawat penulis . Tetapi, beliau juga menghendel seluruh kebutuhan keluarga.Â