Penulis melihat ada buku baru tentang kurikulum merdeka yang terpajang dirak buku. Langsung penulis lihat. Dalam hati berkata "Nah, ini buku yang aku cari." Langsung tangan penulis menyambarnya. Buku ini berbeda dengan buku lainnya, isi buku tertulis di cover depan buku. Biasanya kebanyakan buku isinya sulit dilihat, karena buku dalam kondisi terbungkus plastik.
Biasanya suka ada satu buku yang sudah terbuka, penulis ambil dan langsung melihat daftar isi. Hal ini jarang terjadi, hampir dipastikan semua buku terbungkus sampul plastik. Terkadang penulis suka buka sampulnya untuk melihatnya. Jika ada petugas penulis izin, jika tidak penulis buka saja lalu dirapihkan kembali.
Pernah penulis beli buku di toko Gramedia dan bukunya masih terbungkus sampul plastik. Ketika dibuka di rumah ada beberapa halaman yang tidak ada. Kecewa pasti ada, tapi mau bagaimana lagi, dikembalikan cukup jauh dan butuh ongkos. Akhirnya ya, sudah lah.
Kembali kepada buku baru yang penulis temukan. Buku itu masih terbungkus plastik, tetapi penulis bisa melihat apa isi dalam buku itu. Karena gambaran isi buku tertulis di cover depan. Buku itu yang penulis butuhkan. Walau sudah ada internet, tetap saja membaca buku langsung lebih mengasikkan daripada membaca E books diinternet.
Buku itu berjudul"Kurikulum Merdeka dan Paradigma Pembelajaran Baru." Di bawah judul ada tertulis langkah mudah memahami:
1. Penyusunan Dokumen Kurikulum Operasional Satuan pendidikan (KOSP)
2. Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran - Alur Tujuan Pembelajaran (TP-ATP)
4. Penyusunan Modul Ajar (MA)
5. Penyusunan Modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Penulis buku itu Dr. Deni Hadiansyah, S.Pd.,M.Pd. seorang pelatih ahli/ fasilitator sekolah penggerak.
Dari buku itu penulis sedikit banyak dapat memahami tentang kurikulum merdeka dan aplikasinya untuk mengajar. Memang butuh berulang membacanya agar lebih mendalam.
Lewat buku panduan itu penulis mencoba membuat tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, modul ajar, dan assessment.
Mungkin masih banyak salahnya, tetapi kalau tidak mencoba, tidak akan pernah tahu.
Penulis semaksimal mungkin berusaha untuk membuat sendiri atau kalau sudah buntu baru memakai rumus ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). Yang jelas belajar berusaha sendiri, bukan copy pasti.
Cakung, 07 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H