Mohon tunggu...
Suharto MTsN 5 Jakarta
Suharto MTsN 5 Jakarta Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, penulis, Guru Blogger Madrasah, motivator literasi, pegiat literasi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Biasanya

17 September 2022   07:39 Diperbarui: 17 September 2022   07:42 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak Biasanya

Cing Ato

#GuruBloggerMadrasah

#GuruInspirator

#GuruMotivafor

#GuruPenulis

Tidak ada angin tidak ada petir, ketika penulis sedang mendengarkan musik dan menunggu para siswa datang, tiba-tiba ada seorang teman kerja datang. 

Penulis tidak tahu dari arah mana ia datang, tiba-tiba sudah masuk dan menghampiri. Penulis sedikit terperanjat. Kebetulan penulis sedang fokus ke laptop.

"Wow, keren ada full music," ujar beliau.

Penulis menoleh ke arah datangnya suara, lalu melihat ada yang datang menghampiri.

"Eh, Pak...," timpal penulis.

Penulis lihat beliau sedang memegang smart phone, lalu meminta penulis untuk foto bersama. Beliau berdiri di samping, sementara penulis tetap di atas kursi roda.

Dalam hati bertanya-tanya"Ada apa ya, tidak biasanya beliau seperti itu kepada penulis?" Penulis berusaha menepis pikiran negatif dan berusaha berpikir positif. 

Setiap kita pasti punya kekurangan dan kelebihan. Hal itu wajar dan manusiawi. Kedewasaan seseorang dalam menyikapi permasalahan tergantung nilai keterdidikannya, bukan sederet gelar atau pangkat. Bagi orang yang nilai keterdidikannya mumpuni. Orang itu selalu melihat orang lain dengan kacamata kebaikannya. Artinya selalu ber-positive thinking. 

Ada sebuah ungkapan"Segemuk-gemuknya ikan pasti ada tulangnya dan sekurus-kurusnya ikan pasti ada dagingnya." Artinya, sebaik-baik orang pasti ada sisi negatifnya dan seburuk-buruk orang, pasti ada sisi positifnya. Maka itu, lihatlah seorang itu dari sisi positifnya.

Penulis selalu berusaha positive thinking kepada siapa pun. Andaikan terjadi perbedaan pendapat, penulis lebih banyak mengalah dan tidak membalas setiap sindiran dan nyinyiran teman-teman. Terkadang penulis ucapkan terima kasih dan mengapresiasi setiap konten yang di share di group. 

Maklum teman penulis ini selalu bersebrangan dengan penulis. Tapi penulis hiraukan saja. Penulis lebih banyak fokus belajar dan mencari ilmu pengetahuan di luaran bersama dengan teman-teman pencinta ilmu. 

Prinsip penulis, siapapun yang datang untuk berbuat kebaikan, penulis akan sambut dengan mesrah, walaupun yang datang sering bersebrangan dengan penulis. 

Setelah penulis pelajari dan mempraktikkan, ketika ada teman yang kurang simpatik dengan penulis. Penulis selalu berusaha untuk tidak meladeni atau membalas walau terkadang hati panas. Penulis berusaha untuk tenang dan sabar. Andaikan penulis balas, tak ubahnya penulis seperti dia. Bahkan menjadikan dia sebagai guru.

Cukup balas orang yang kurang simpatik kepada kita dengan karya-karya kita dan buat dia mengakui kelebihan yang ada pada diri kita.

Terbukti dengan berbagai karya yang penulis hasilkan dan penulis terus aktif, kreatif, inovatif, serta terus belajar mereka mengakui kelebihan yang ada pada diri penulis. Walaupun penulis dalam kondisi serba keterbatasan sebagai penyintas GBS.

Salam literasi

Cakung, 18 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun