Trenggalek, 25 Juni 2016
Tulisan ini hanya beberapa paragraf. Berkisah tentang suasana ramadhan di ALun-Alun Trenggalek tempat beliau tinggal. Sifatnya ringan namun cukup memberi informasi tentang tempat yang sedang dikunjunginya
Contoh tulisan beliau berikutnya tentang kisah pertemuan Prof. Ngainun dengan seorang sahabat yang sebelumnya hanya dikenal di WA. Di sini beliau menceritakan awal pertemuannya ketika diminta untuk memberi komentar terhadap tulisan yang akan diterbitkan, hanya lewat WA. Dari situ keduanya menjalin persahabatan.
Pada dasarnya narasumber menyampaikan salah satu kunci menulis yang mudah, yaitu dengan cara MENULIS hal-hal yang sederhana yang kita alami. Pengalaman hidup menjadi sumber tulisan yang subur. Pengalaman itu mudah dituliskan karena kita menceritakan apa yang kita alami. Secara berkelakar narasumber mengatakan, " Jangan takut salah atau jelek. Takutlah jika tidak menulis."
Kunci yang kedua adalah JANGAN MENULIS SAMBIL DIBACA LALU DIEDIT. Itu akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Menulis, menulis, dan menulis. Kita keluarkan yang ada dalam pikiran secara bebas.
Selesai menulis atau karena sudah habis yang mau ditulis, kita tinggalkan dulu. Simpan di komputer. Jangan dibaca. Cari suasana psikologis yang berbeda. Istilahnya ENDAPKAN DULU. Kemudian cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide yang ada jika memang perlu ditambah. Jika ada typo, perbaiki.
Pesan Prof Ngainun seperti yang selama ini dilakukan adalah sebelum mengunggah ke blog atau Kompasiana, baca ulang tulisan kita beberapa kali. Hal ini dilakukan tujuannya meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita.
Berikutnya contoh tulisan yang sudah diedit berkali-kali.
Terasa sekali tulisan yang diedit berkali-kali, hampir tidak ada typo dan bahasa begitu tertata rapi dan mengalir indah.
Ketiga MENULIS TENTANG PERJALANAN. Jenis tulisan ini menurut narasumber tergolong tulisan yang mudah dibuat. Menulis apa saja yang kita lakukan dan kita alami di perjalanan. Contohnya: Saat Rekreasi.
Kunci menulis berikutnya yang membuat menulis menjadi mudah, yaitu MENULIS SECARA NGEMIL. Sedikit demi sedikit. Setiap hari menulis beberapa jenis tulisan. Tidak banyak. Untuk blog atau Kompasiana 3-5 paragraf, misalnya, sedangkan untuk artikel bisa 1 paragraf, setiap hari.