Mohon tunggu...
suharni
suharni Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Negerikaton

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

26 Agustus 2023   16:20 Diperbarui: 26 Agustus 2023   16:48 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Modul 2.2 pembelajaran sosial emosional di mulai dari tanggal 4 Agustus 2023 dengan kegiatan mulai dari diri secara mandiri. Pada sesi mulai dari diri, saya diberikan pertanyaan tentang peristiwa yang pernah dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan langkah yang dilakukan sehingga dapat bangkit kembali.

Pertanyaan ini mengingatkan saya pada kejadian-kejadian yang telah saya lewati selama menjadi guru. Tentu saja banyak kisah yang membuat saya kecewa atau merasa bersedih baik itu karena sikap dan perilaku murid, rekan sejawat, pimpinan, maupun orang tua/wali murid. Akan tetapi peristiwa-peristiwa yang terjadi tersebut menjadi bekal bagi saya untuk dapat bertumbuh dan berkembang lebih baik lagi.

Setelah mulai dari diri, kegiatan berikutnya adalah eksplorasi konsep. Pada eksplorasi konsep modul 2.2 PSE, saya disuguhkan dengan beberapa kasus yang umum terjadi di lingkup sekolah dan diminta untuk menyajikan penyelesaian terhadap situasi atau kasus yang terjadi berdasarkan pemahaman KSE tentang manajemen diri  berlandaskan kesadaran penuh (mindfulness).

Kegiatan berlanjut pada sesi Ruang Kolaborasi. Pada sesi ini, saya beserta teman-teman CGP didampingi oleh Pengajar Praktik, yaitu Bapak Sugi Hartono dan Ibu Wahyuni, kami dipandu oleh Faasilitator yaitu Ibu Ida Rita Sumanti, menanamkan pemahaman lebih dalam mengenai pembelajaran sosial emosional. Kami di bagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jenjang SD, SMP, dan SMA. Dalam kelompok kami berdiskusi tentang kompetensi sosial emosional yang dapat kami terapkan di lingkungan kelas/sekolah.

Kegiatan selanjutnya adalah demonstrasi kontekstual yang dilakukan secara mandiri. Dalam sesi ini CGP diminta untuk membuat RPP terintegrasi KSE. Setelah demonstrasi kontekstual, dilanjutkan dengan Elaborasi Pemahaman yang dipandu oleh Ibu Desi Andriyani selaku Instruktur Nasional secara virtual. Kegiatan ini dihadiri oleh kami para CGP Lampung, denan didampingi oleh para Pengajar praktik dan Fasilitator. Pada sesi ini merupakan sesi penguatan pemahaman terhadap materi mengenai kompetensi sosial emosional yang harus mampu dipahami dan diterapkan oleh guru sebagai tenaga pendidik, khususnya calon guru penggerak.

Kegiatan berikutnya adalah koneksi antar materi. Bagaimana saya sebagai calon guru penggerak mampu membuat koneksi dari materi-materi yang telah didapatkan, yaitu filosofi pemikiran KHD, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, budaya posiitif, dan pembelajaran berdiferensiasi, dikoneksikan dengan pembelajaran sosial emosional.

Kegiatan terakhir adalah aksi nyata sebagai penerapan di kelas/seklah dari pemahaman mengenai KSE.

Feelings (Perasaan)

Saya merasa materi PSE ini amat penting sebagai bekal dalam memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan mengenal dan memahami karakter, dan emosi murid. Saya merasa termotivasi untuk lebih memahami lagi agar dapat menerapkan pembelajaran sosial emosional tersebut dalam proses pembelajaran di kelas, apalagi dengan keragaman murid yang ada dalam berbagai sisi, baik minat dan bakat, karakter, kemampuan, maupun gaya belajarnya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru.

Findings (pembelajaran)

Setelah mempelajari materi PSE sebagai sebuah proses kolaborasi yang  memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional sehingga nantinya mampu untuk Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri), menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial),membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun