Berdasarkan pengalaman penelitian tersebut, saya makin yakin dengan potensi jamu kita makin berkembang dan bisa dijadikan komoditi ekspor. Tinggal bagaimana penelitian dan pengembangan bidang pengobatan tradisional ini terus ditingkatkan.
Hingga kini, saya tetap mengonsumsi ramuan tradisional yang telah dibiasakan ibu sejak kecil--sambiloto dan jahe ditambah gula aren. Kalau saat ini telah ada jamu kekinian yang dikemas atau dipresentasikan dengan cara yang lebih modern, itu mungkin baik, tapi saya terlanjur cinta dan terpola dengan sajian tradisional.
Saya masih lebih senang mengupas jahe, memarutnya, dan menyeduhnya dalam air panas yang dicampur dengan gula aren. Entah mengapa, saya merasa aman mengonsumsi minuman tradisional dengan cara yang tradisional pula. Seperti jamu buatan ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H