Kecemasan akan masa depan itu mungkin terlalu berlebihan. Tapi ketika ChatGPT sebagai salah satu teknologi AI baru diluncurkan beberapa bulan lalu, sebagian besar mata dunia melirik pada berbagai kemungkinan tersebut. Dan beberapa penelitian awal menunjukkan hal itu bisa terjadi. Kita juga sudah menyaksikan ada beberapa jenis pekerjaan yang tumbang karena digantikan dengan teknologi AI.
Bagaimana dengan perawat? Karena ini ada kaitannya dengan AI, maka penulis iseng bertanya pada ChatGPT. Penulis agak terkesima ketika ia merespons pertanyaan saya dengan baik dan ia sangat mengenal profesi perawat.
Ketika penulis bertanya mengenai kemungkinan perawat akan digantikan oleh AI, ia memberi jawaban yang melegakan. Menurutnya, beberapa tindakan teknis seperti menyuntikan obat mungkin bisa dipermudah dengan teknologi AI. Tapi sentuhan caring yang khas dari perawat tidak bisa digantikan dengan mesin apapun.
Jadi, AI sendiri mengakui profesi perawat ini tetap penting di masa depan. Perawat tetap dibutuhkan, asal terus terbuka dengan perkembangan teknologi yang ada. Perawat mesti akrab menggunakan berbagai perangkat teknologi yang membantu proses perawatan atau pengobatan.
Sekali lagi, tindakan caring yang merupakan ciri khas profesi perawat menjadi kekuatan yang menjadikan profesi ini terus dibutuhkan oleh manusia. Karena itu, perawat terus mengembangkan sikap kepedulian yang memperlakukan klien secara baik.
Perbaikan diri perawat tentunya bisa mengubah persepsi masyarakat dan pemerintah, hingga akhirnya semua berpendapat yang sama: "Our Nurses. Our Future."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI