Dua buku lainnya karya seorang penulis yang baru saya kenal: Yusuf 'Dalipin' Arifin. Ia saya kenal dari tulisan di dinding FB AS Laksana. Orang yang biasa disapa Sulak itu, kamu tahu, adalah salah satu penulis kondang di Indonesia.
Maka ketika Sulak merekomendasikan bukunya Dalipin, saya langsung berusaha mendapatkannya. Saya cek di ipusnas, nihil. Maka saya harus membelinya.
Nah, dari beberapa pengalaman personal itulah, saya memang menyadari saat ini pergeseran cara orang menikmati bacaan sudah berubah. Era disrupsi itu nyata.
Maka ketika ada toko buku tutup, saya tidak terlalu heran. Sebab saat ini penyedia bacaan tidak hanya toko buku, tapi ada begitu banyak alternatif lain.
Kita mungkin tidak menginginkan ada lagi kabar toko buku tutup, tapi itu keinginan semu. Kita semua tahu, hanya ada satu kepastian di dunia ini: perubahan.
Kita sudah banyak berubah, termasuk cara mendapatkan bacaan bermutu. Meski banyak toko buku tutup, semangat membaca kita tidak boleh meredup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H