Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cara Menikmati Kopi di Manggarai

21 Oktober 2015   14:55 Diperbarui: 21 Oktober 2015   19:05 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto tersebut saya ambil saat menikmati kopi pagi di Kota Ruteng. Sekitar 2 bulan lalu saat pulang kampung. Awalnya hanya mau mengantar saudari bungsu masuk asrama. Pagi-pagi sekali, jam 5 pagi kami tiba di Ruteng. Sengaja, biar dia bisa masuk sekolah tanpa terlambat.

Sebelum kembali kè rumah, saya bersama Amang Sipri memutuskan minum kopi dulu. Pagi itu sangat dingin. Ruteng, masih memberi rasa yang sama, dari dulu (saat SMA) hingga sekarang :dingin.

Kami telusuri tiap sudut kota Ruteng, mencari warung kopi. Sulitnya bukan main. Semua warung masih tutup sepagi itu. Tidak putus asa, kami jalan terus. Tepat di depan RSUD dr. Ben Mboi-Ruteng, barulah kami dapatkan satu warkop yang sudah melayani pembeli.

[caption caption="Amang Sipri (kiri) bersama seorang Bapak yang sedang menuggui keluarga di RS."]

[/caption]

Di sana, sudah terlihat bapak-bapa dan ada juga anak muda sedang minum kopi. Sama seperti kami, mereka juga masih terbungkus dalam kain sarung songke. Setelah bercakap-cakap, ternyata mereka sedang menunggui keluarga yang sedang dirawat di RS. Begitu bangun, keluarga pasien diminta keluar oleh petugas, karena ruangan akan dibersihkan. Saat itulah mereka mencari kopi pagi.

Hari itu, kami menikmati kopi panas bersama. Fajar yang menyingsing dari arah Gunung Ranaka ikut menghangatkan suasana. Balutan kain songke, mantap menghalau udara dingin.

Hangat. Sehangat semangat anak sekolah yang hendak sekolah. Kami perhatikan mereka begitu semangat meski berjalan kaki menuju tempat belajar masing-masing. Masa depan Manggarai, ada di anak-anak berseragam itu tentunya. Diiringi lagu Manggarai "Molas Sekolah", kopi terus kami seruputi. Semakin lama, semakin nikmat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun