Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Senam, (Jangan Menunggu) Lansia

4 Oktober 2015   10:46 Diperbarui: 4 Oktober 2015   12:14 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Warga lansia RW 04 Mulyorejo samangat bersenam"]

[/caption]

Ada 2 jenis senam yang kami lakukan. Pertama, senam lansia bugar. Jedah istirahat sebentar, kemudian dilanjutkan dengan senam diabetes. Semua peserta aktif mengikuti gerakan senam. Mulai dari peraggangan otot awal, gerakan pemanasan, gerakan inti, dan betakhir dengan gerakan pendinginan.

Sejauh yang saya perhatikan, dari awal hingga akhir kegiatan, mereka tersenyum riang. Bahagia sekali nampaknya. Kami juga turut senang melihat antusiasme seperti itu. Itulah yang akan menunjuang status kesehatan mereka makin baik.

***

Senam lansia, tidak berarti kita harus menunggu tua dulu. Dari usia muda, sebaiknya meluangkan waktu olahraga, misalnya senam atau apapun bentuknya. Kebiasaan itu akan menjadi pola hidup. Tandanya, kita akan merasa aneh kalau tidak berolahraga.

Saat lanjut usia, tinggal diteruskan saja. Tidak perlu susah-usah beradaptasi. Percaya saja, memulai suatu aktivitas baru itu sulit dan berat. Apalagi dilakukan saat usia sudah lanjut. Hanya dengan mebiasakan diri pelan-pelan sejak dini, akan memudahkan segalanya.

Harapannya, usia tua kita lebih berkualitas. Tetap sehat, produktif, dan bermanfaat bagi sesama. Makanya, senam (jangan menunggu) lansia

[caption caption="Kader lansia masa depan foto bersama dengan salah satu tokoh lansia"]

[/caption]

Kader Lansia Masa Depan

Belajar dari Pak Mudji (kader lansia yang saya sudah singgung di atas), rupanya pensiunan perawat berpotensi jadi kader lansia di lingkungan tempat tinggal. Maka, saya bisa menduga, kami mahasiswa FKp Unair yang turut bergabung dalam senam lansia tadi, akan menjadi kader atau instruktur senam lansia suatu saat nanti. Mungkin itulah takdir yang tidak bisa ditolak. Saat purna tugas, biar tetap bermanfaat bagi orang lain, tidak ada salahnya aktif dalam kegiatan lansia di masyarakat. Kami adalah kader lansia masa depan. Selamat hari minggu...

[caption caption="Kader lansia masa depan narsis dulu ya...."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun