Mohon tunggu...
Bios Lariwu
Bios Lariwu Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip

Surga di Utara Indonesia

10 November 2018   21:41 Diperbarui: 10 November 2018   22:13 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak tahun 1884 agama ini telah ada dan diyakini oleh warga Kepulauan salibabu (Desa Musi) dan sekarang telah berumur 133 tahun, pada tahun 1884 Tete Bawangin Panahal (pimpinan pertama agama penghayat) menerima wahyu penghayatan di puncak bukit, yang sekarang telah dibangun rumah peribadatan WANALA PADARINGIRAN ARARA'U MAWU (tempat mendengarkan wahyu dari TUHAN) untuk pemeluk Agama Penghayat.

Dan pada tahun 1926 Tete Bawangun menerima Wahyu dari yang maha kuasa untuk menulis Kitab PEMBAWA DAMAI yang merupakan kitab suci dari Agama Penghayat Keyakinan.

Pembawa Damai, Kitab Suci Agama Penghayat (dok. pribadi)
Pembawa Damai, Kitab Suci Agama Penghayat (dok. pribadi)
Seperti halnya agama Kristen Protestan, Agama penghayat mempercayai tritunggal Allah yaitu:

MAWU WALUA'DA (Tuhan Menjaga), MAWU RUATA YAMANG (Allah Bapa), HARA'UNA UKAS (Allah Roh Kudus). Yang menarik dari Agama Penghayat ialah mereka menganut sistem kerajaan untuk memimpin umat. Sejak tahun 1984 Penghayat sudah dipimpin oleh 4 generasi :

  • Tete Bawangin Panahal (alm)
  • Tete Asili Panahal (alm)
  • Tete Lahoba Panahal (alm)
  • Suenaung Panahal (pemimpin sekarang yang berusia 70 tahun )

Penghayat sendiri beranggotakan kurang lebih 262 kepala keluarga. dalam sistem peribadatan Penghayat juga dari awal terciptanya sudah memiliki unit ibadah kategorial (anak, remaja, pemuda , bapak, ibu).sesuai dengan ajaran dari kitab pembawa damai hari sabat Penghayat ini adalah hari sabtu, namun pada jumat malam jemaat agama penghayat akan melakukan ibadah malam pertobatan di gedung gereja yang berada di kampung.

Sedangkan pada setiap hari rabu jam 5 sore seluruh anggota jemaat diwajibkan untuk beribadah di puncak bukit WANALA PADARINGIRAN ARARA'U MAWU dipimpin langsung oleh pemimpin Penghayat dan menggunakan Bahasa Talaud, serta berpakaian putih, uniknya ibadah ini dapat diikuti oleh semua kalangan masyarakat, Namun tidak mudah untuk menuju ke puncak bukit WANALA PADARINGIRAN ARARA'U MAWU karena harus melewati 268 anak tangga dan mengikuti  kearifan  lokal yang diyakini oleh jemaat agama penghayat yaitu tidak menggunakan atribut berwarna merah dan jangan merokok.

 Di sisi lain untuk bergabung dengan jemaat yang berhari ulang tahun pada tanggal 30 agustus ini tidak lah sulit. Seperti halnya agama lainya individu yang ingin bergabung dengan agama penghayat harus membuat surat pernyataan pindah agama dan akan di ibadahkan oleh pemimpin Agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun