Jadi, terlepas dari Genocida-konflik ini akan terus menjadi relevansi geopolitik persaingan USA-China dalam tujuannya menjadi penguasa dunia. Sebab mustahil bagi Myanmar sebagai negara kecil kemudian berani melakukan pembantaian tanpa adanya dukungan Raksasa, siapa lagi kalau bukan China yang secara idelogis dan kultural sejalan dengan negeri Seribu Pagoda ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!