Mohon tunggu...
suhaimisuhaimi
suhaimisuhaimi Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Bukittinggi.Berada di Program Studi S1 kesehatan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dampak Konsumsi Fast Food terhadap Kesehatan Masyarakat di Perkotaan

29 Januari 2025   21:42 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:53 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Suhaimi

Prodi: S1 kesehatan masyarakat 

Universitas prima Nusantara Bukittinggi 

Dalam kehidupan modern yang serba cepat, makanan cepat saji atau fast food telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat, terutama di perkotaan. Dari gerai-gerai waralaba global hingga restoran cepat saji lokal, fast food menawarkan kemudahan dan kelezatan yang sulit ditolak. Namun, di balik kepraktisannya, fast food menyimpan risiko kesehatan yang serius.

Pertanyaan besar yang muncul adalah: Apakah fast food benar-benar berdampak negatif bagi kesehatan? Apakah makanan ini berkontribusi terhadap meningkatnya kasus obesitas, diabetes, dan penyakit jantung di masyarakat perkotaan?

Artikel ini akan membahas bagaimana fast food memengaruhi kesehatan masyarakat, faktor-faktor yang mendorong konsumsi tinggi, serta solusi untuk mengurangi dampak negatifnya.

Fast Food dan Popularitasnya di Perkotaan

Tidak bisa dipungkiri, fast food telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat perkotaan. Restoran cepat saji mudah ditemukan di mal, pusat perkantoran, hingga pinggir jalan. Ada beberapa alasan mengapa fast food begitu populer, antara lain:

1. Kepraktisan -- Penyajian cepat sesuai dengan gaya hidup modern yang serba sibuk.

2. Harga Terjangkau -- Banyak restoran fast food menawarkan menu paket hemat yang ramah kantong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun