Eksklusif Wawancara Langsung, Perihal Asesmen Madrasah, Bersama Guru Wali Kelas VI MIN 12 Nagan Raya

Kompasiana.com -- Ujian Asesmen Madrasah sedang dilaksanakan di tingkat Madrasah Tsanawiyah dan Ibtidaiyah, mulai Senin s.d Sabtu, 08 s.d 13 Mei 2023.

Untuk mengetahui situasi dan konsidi persiapan dan pelaksanaan Asesmen Madrasah, Portal  mengunjungi salah satu Madrasah dan melakukan wawancara dengan beberapa guru termaksud wali kelas VI.

Proses wawancara langsung dilakukan  disaat para guru, dan pengawas ujian Asesmen Madrasah sedang melakukan tugasnya di ruangan kelas VI MIN 12 Nagan Raya.

Narasumber yang dimintai informasi  berjumlah 4 orang, terdiri dari 3 guru yang bertugas sebagai wali kelas VI dan 1 orang guru yang menjabat ketua panitia pelaskanaan Asesmen Madrasah.

Suriati, Mimiana dan Marshinta adalah guru yang kesehariannya menjabat sebagai wali kelas VI, sedangkan Nurbaiti yang saat ini menjabat Koordinator Kurikulum sekaligus ketua pelaksanaan AM, TP 2022-2023.

Berikut hasil wawancara eklusif yang dilakukan penulis kepada narasumber :

P : "Apa persiapan dari guru untuk pelaksanaan  Asesmen Madrasah Tahun 2022-2023?"

Jawab :  Suriati, "sebelum ujian asesmen madrasah, kami guru kelas 6 terlebih dahulu mengadakan les, dan membedah soal yang akan diujiankan pada asesmen madrasah.

Marshinta, "Menyiapkan soal, absensi siswa, dan melakukan koordinasi dengan orang tua siswa terkait persiapan HP android."

Sedangkan dari Mimiana, " mengingatkan agar siswa kelas yang saya ajarkan, mereka harus menjaga Kesehatan dan belajar materi yang telah diberikan melalui kisi ujian."

P : Sejauhmana manfaat dari Asesmen Madrasah yang dirasakan oleh  guru dan siswa?

Jawab: Mimiana, " bisa melihat dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa, selanjutnya di jenjang berikutnya mereka harus memperbaiki hal tersebut,"

Suriati " lebih mudah mengetahui materi apa yang belum dipahami siswa, dan mengetahui kendala dari materi yang belum dipahami siswa, dan dicatat di buku kendala siswa agar di jenjang berikutnya sekolah yang dituju sudah bisa menerapkan pembelajaran awal terhadap anak tersebut."

P : Bagaimana tanggapan siswa terhadap pelaksanaan  Asesmen Madrasah?

Jawab:  Dijawab oleh Nurbaiti, Koordinator Kurikulum MIN 12 Nagan Raya, "hasil pantauan dalam tiga hari berjalannya AM, tidak ada siswa yang mengeluh, namun hasil yang diperoleh harus kita keluhkan."

P : bagaimana proses atau cara yang madrasah anda lakukan terhadap pelaksanaan ujian Asesmen Madrasas di MIN 12 Nagan Raya atau Madrasah lainya yang ibu ketahui ?

Jawab: Proses pelaksanaan ujian Asesmen madrasah hampir semuanya adalah online melalui google formular.

P : Bagaimana  persiapan siswa untuk menghadapi AM, yang ibu ketahui dan lihat dilapangan ?

Jawab: Tergantung siswa, ada yang serius dan ada juga yang cuek, namun kebanyakan mereka lebih banyak yang belajar, dibuktikan dengan adanya yang  bertanya di w akelas mengenai materi yang tidak mereka pahami,"

P : Sejauhmana hasil Asesmen Madrasah berpengaruh pada kelulusan siswa

Jawab: Tidak, karena untuk kelulusan ada juknis tersendiri yang harus dikaji Kembali bersama dalam rapat umum, biasanya dilaksanakan di saat dekat dengan rekap nilai untuk rapor kelas VI."

P  : Kalau tidak menjadi syarat kelulusan utama, berapa persen dari nilai yang diperoleh saat AM untuk peningkatan kelulusan ?

Jawab : "tidak terlalu berpengaruh, namun dalam hasil rapat Bersama dengan kepala madrasah, kami mencoba mengukur dengan membuat poit atau bobot nilai dari AM adalah 40% dari nilai yang akan diterapkan dalam ijazah" Ujar koodinator kurikulum.

P : Apakah cocok AM ini dilaksanakan dengan gaya seperti ini ? atau harus ada perubahan dengan menggunakan metode atau cara lainya ?

Jawab: "bagi kami pelaksana dilapangan cocok cocok saja,"

P : Selain Nilai AM, Nilai apa saja yang berpengaruh untuk kelulusan, yang anda ketahui selaku wali kelas VI ?

Jawab : "terutama akhlak, kehadiran, partisipasi dalam belajar seperti ada kumpul tugas, dan nilai yang diperoleh dari kelas empat, lima dan enam."

P : Pada salah satu artikel yang terbit, memberitakan bahwa orang tua siswa tidak serius mempersiapkan anaknya untuk menghadapi AM. Apakah itu benar ?

Jawab: " namun itu terjadi karena mis komunikasi, setelah dijelaskan mereka baru paham, AM ini penting dan perlu diikuti oleh seluruh siswa."

P : Bagaimana reaksi para guru dan madrasah bagi orang tua atau wali murid yang beranggapan demikian ?

Jawab : "selaku wali kelas yang mengajarkan anaknya , sedih dan ada sedikit kecewa, walupun demikian inilah tantangan Pendidikan saat ini, guru harus siap."

P : Bagaimana proses distribusi soal saat ujian AM tahun ajaran 2022-2023 ?

Jawab : suriati, "diberikan secara online melalui link yang dikirim pada grub ujian asesmen madrasah"

Marshinta "link dikirim 05 menit sebelum para siswa ikut ujian, hal ini dilakukan agar jangan sampai bocornya soal keluar dari ranah panitia ujian."

P  : Sudahkah dilakukan pemeriksaan terhadap nilai murni yang diperoleh siswa pada mapel yangtelah mereka ikuti ? bagaimana hasilnya ?

Jawab: "Allhamdulillah, dari jumlah 91 siswa yang mengikuti AM, sebanyak 70% mendapatkan hasil yang memuaskan,"

P: Apakah semua hadir siswa yang mengikuti AM? Bagaimana tindakan bagi yang tidak hadir ?

Jawab : "alhamdulillah hadir semua".

Saya yakin ujian AM bukanlah yang terakhir pastinya mereka akan melanjutkan kejenjang berikutnya! Yang jadi pertanyaan apa harapan para guru yang berada di madrasah, setelah para siswa mengikuti ujian  AM ?

Jawab :  "setelah mengikuti Asesmen madrasah, ilmu yang mereka dapatkan MIN 12 Nagan Raya dapat dikembangkan di jenjang lanjutan MTs atau SMP."

Berdasarkan hasil wawancara dapat kita simpulkan bahwa pelaksanaan AM di Madrasah bertujuan  untuk  mengukur kemmapuan siswa, selanjutkan setiap kendala atau hal yang tidak dipahami akan dimasukkandalam buku catatan.

Asesmen Madrasah membantu jenjang selanjutnya yang dimasuki oleh siswa tersebut. Sekolah lanjutan sudah mempunyai informasi awal terhadap peserta didik, termasuk arah dan bakat minatnya melalui buku catatan dari sekolah terdahulu.***

Konten Kreator : Suhaimi (Jurnalistik Citizent, atau Calon Jurnalistik Independen)