Mohon tunggu...
Suhaimi Arza
Suhaimi Arza Mohon Tunggu... Guru - Guru, Dai dan Pemerhati Pendidikan

Guru dan Sekaligus Fasilitator Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Benarkah? Asesmen Madrasah Hanya Ujian Main-Main, Cek Faktanya

8 Mei 2023   14:41 Diperbarui: 8 Mei 2023   14:45 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suhaimi - Asesmen Madrasah yang dilaksanakan pada madrasah jenjang MA, MTs dan MI memiliki  peran penting dalam membangun  pembentukan kualitas pendidikan.

Kementerian Agama (Kemenag) RI  terus berupaya melakukan terobosan agar  kualitas pendidikan agama di Indonesia menjadi salah satu pendidikan yang mendapatkan prioritas utama  dan kepercayaan dari masyarakat.

Berbagai program dilakukan, salah satunya adalah dengan melaksanakan asesmen madrasah pada  akhir semester bagi siswa kelas akhir jenjang masing masing  dengan memprioritaskan kebutuhan masing masing.

Asesmen madrasah bertujuan untuk mengukur keterampilan akademik dan karakter siswa di madrasah Terhadap apa yang telah mereka pelajari selama kurun waktu 3 tahun.

Asesmen selain melibatkan siswa juga guru dan orang tua siswa untuk memdukung dan masukan tentang kualitas pendidikan di madrasah.

Asesmen Madrasah saat ini yang sedang dilaksanakan di madrasah, dilakukan secara online melalui google from, berdasarkan pantuan penulis melalui grub Madrasah Hebat Kabupaten Nagan Raya.

Kemenag berharap dengan adanya AM  dapat memperkuat kualitas pendidikan siswa yang akan menepuh pada jenjang berikutnya.

Asesmen Madrasah juga  diharapkan dapat menjadi alat untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah untuk membuat program berkelanjutan bagi siswa yang dibawahnya.

Selain itu, asesmen madrasah  ini juga menjadi langkah awal untuk memperkenalkan pengukuran kinerja diri mereka  dalam sistem pendidikan terbuka saat ini.

Setelah mengikti ujian dengan menjawab setiap soal  yang berjumlah 100 maka mereka akan mengukur diri terhdap pencapaian nilai yang diperolehnya pada saat itu.

Pelaksanaan asesmen madrasah  secara daring/online memiliki keuntungan yang signifikan bagi siswa, guru, dan pihak terkait lainnya.

Selain lebih efektif dalam waktu dan biaya, asesmen madrasah online/daring juga memberikan fleksibilitas bagi siswa dan guru untuk mengakses dan mengetahui kemampuan yang dimilikinya.

Selain itu, dengan adanya sistem daring, hasil asesmen dapat dikirimkan secara langsung dan lebih cepat kepada pihak terkait.

Fakta di lapangan Asesmen Madrasah belum menjadi sebuah harapan yang diharapkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI.

Banyak yang menganggap sepele evaluasi akhir ini, baik dari guru itu sendiri, siswa maupun orang tua murid.

Asesmen Madrasah hanya sebagai syarat kelulusan yang nomor sekian, sehingga membuat orang tua dan  siswa tidak terlalu serius dalam persiapan.

Telihat adanya ketidak hadiran siswa, adanya yang masih minta ijin, hingga ada pengkuan yang mengejutkan dari sumber yang tidak boleh disebutkan dengan mengatakan ujian ini hanya seremonial aja, anak anak tetap akan mandapatkan ijazah dan masuk ke jenjang berikutnya.

Sehingga ada jawaban dari orang tua yang ketika ditelpon kenapa tidak hadir anaknya? dia menjawab 

"ikut ga ikut asesmen anak saya sudah diterima di Sekolah lanjutan, untuk ikut ujian kan boleh nantik aja sekalian  besok nyusul karena hari ini ada kegiatan,"

Terjadinya mis komunikasi antara madrasah dan persepsi orang tua  karena tidak adanya kejelasan persyaratan kelulusan yang pasti, sehingga  terjadinya kesalah pahaman.

Lebih rancunya lagi, ada yang memberikan stanment, madrasah wajib meluluskan setiap siswa yang berada pada semester akhir, mau nilai berapapun yang dihasilkan dari asesmen madrasah tetap akan melanjutkan ke SMP/MTs.

Pernyataan tesebut dapat melemahkan produtivitas kualitas pendidikan sehingga bagi para siswa yang tidak ada dorongan semangat dari lingkungan dan keluarga akan menjadi kunci untuk terus melemahkan dirinya.

Kemenag harus   terus berfikir cara meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia melalui berbagai program dan kebijakan yang inovatif. 

Sehingga persepsi kelulusan dan daya ledak untuk meningkatkan semangat belajar dari siswa keluar dengan sendirinya untuk memperkuat kualitas pendidikan. 

Kita semua berharap bahwa asesmen  madrasah yang hari dapat memberikan manfaat bagi seluruh siswa, guru, dan pihak terkait dalam mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia khususnya Aceh.***

Penulis: Suhaimi (Jurnalistik Citizent)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun