Semua guru, Engkau adalah  Patriot Pahlawan Bangsa, adakah itu Guru Ngaji, Guru Kelas, Guru TK, Guru Bidang Study, Guru Privat dan guru guru yang lainnya, kalian adalah pahlawan tampa tanda jasa.
Semua orang bisa menjadi guru bahkan Ibu Rumah Tangga sekalipun adalah guru bagi anak anaknya. Ingat saat awal pandemi, garda terdepan pendidikan pada saat itu berpindah gaungnya kepada para mamak mamak dirumah.
Nah siapakah guru idaman para murid, pertanyaan ini saya ajukan kepada siswa tingkatan Madrasah Ibtidaiyah, dari jawaban yang mereka berikan dapat penulis simpulkan beberapa kategori.Â
"Guru Idaman" bisa diartikan sebagai guru yang diharapkan oleh siswa dan orang tua dalam memberikan pengajaran yang baik dan memberikan pengaruh positif pada kehidupan siswa di luar sekolah.Â
Berikut adalah beberapa ciri-ciri guru idaman:
1. Peduli dan mengenal setiap siswa secara pribadi
Peduli terhadap keadaan siswa mulai dari prilaku hingga suasana hati pada hari tersebut. Seperti saat telat tidak langsung memarahi namun bertanya kenapa kamu bisa telat ?,  selanjutnya didalam kelas semua siswa ingin diperhatikan perhatian tersebut akan lebih siswa senangi apabila dipanggil dengan nama dirinya daripada disebut sayang anak bapak/ibu guru, terlebihlebih saat memberikan rewead  kepada murid.
2. Memiliki keterampilan komunikasi dan empati yang baik
Komunikasi adalah langkah membangun hubungan awal dengan murid, Berkomunikasi dengan siswa MI berbeda hal nya dengan siswa menengah dan atas, karena penulis ngajarnya di tingkat ibtidaiyah akan lebih menjurus pembahasannya ke tingkatan mereka. Dalam komunikasi tidak kaku dan harus memperbanyak humoris, tidak melulu harus serius.
3. Menjadi teladan dan memberikan inspirasi untuk siswa
Menjadi teladan dalam akhlak adalah idaman, guru tidak mengeluarkan kata kata untuk siswa dengan sebutan bodoh, gak pintar dan kata kata lain yang tidak etis  keluar dari seorang guru, Ketika ada yang berbuat salah tidak diberikan hukuman namun dinasehatin dengan lemah lembut.
Contoh yang diperlihatkan secara nyata dalam kelas tidak mebedakan antara siswa pintar dan siswa yang dianggap kurang pintar, dalam artia  mereka disamakan.
4. Memiliki keterampilan mengajar yang efektif dan kreatif
Siswa sangat menyukai guru yang mengajar secara efektif dengan melahirkan kreatifitas kreatifitas yang mengasyikkan pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas. Menyanyi dan memperlihatkan contoh nyata dalam bentuk media modivikasi pembelajaran dan cara penyampaian sangat mempengaruhi kesukaan siswa pada seorang guru, misalanya gurumenyampaikan materi dengan metode tanya jawab, dan membahasnya sambil bernyanyi,disela sela pembelajaran dimasukkan es breaking untuk membangun kembali semangat belajar.
5. Menjaga kedisiplinan siswa dengan cara yang adilÂ
Guruharus lebih hebat dan disiplin dari siswa kenapa demikian ? karena siswa akan melihatcontoh yang diberikan oleh gurunya,ketika siswa masuk namun guru masih didalam kantor atau ruangan lainnya maka siswa akan memanggil guru yang masih berada di dalam ruangan  atau melapor kepada guru piket tujuannya untuk memberitahukan bahwa kelas mereka belum masuk guru. Hal ini membuat tidak adil  karena siswa masuk guru masih berada diluar kelas.
Hal yang menyenangkan siswa ketika mereka mau masuk disambut oleh guru bukan ketua kelas, di berikan motivasi semangat belajar yang kocak seperti masuk kelas salaman, pelukan , loncatan, jos dll, hal yang dapat membuat mereka dilakukan dengan adil
6. Memiliki wawasan luas dan memberikan pengalaman belajar yang beragam
Ini berlaku bagi  kelas atas seperti 4,5 dan 6 untuk tingkat dasar, penulis bertanya kepada beberapa siswa begaimana ibu ini ? bagaimana ibu itu ? jawaban yang diberikan membuat penulis terkejut dari seorang siswa sudah bisa memberikan penilaian kepada gurunya dengan perkataan " guru itu kurang pintar, tidak belajar dulu sebelum mengajarkan kami, jawaban yang kami ajukan dijawabnya salah, penulis coba menelisik lebih jauh dengan bertanya kenapa tau jawaban itu salah ? sianak menjawab karena semalam saya ada membaca diinternet, pertanyaan itu saya ajukan kepada guru.
berdasarkan kejadian tersebut, guru harus mmepunyai persipaan untuk mengajar tidak bisa, masuk, duduk, tulis dan diberikan tugas , selesai.
Zaman digital dengan ilmu yang begitu luasnya harus dimanfaatkan oleh guru untuk dapat mengembangkan setiap materi yang akna disampaikan kepada murid minimal dengan adanya persiapan sebelum masuk dalam kelas.
7. Terlibat dalam kegiatan di luar kelas dan mendukung kegiatan siswa
Idaman siswa selalu hadir dan ada ketika mereka membutuhkannya, bukan hanya saat proses pembelajaran yang menjadi kewajiban guru, diluar itu juga kita menganggapnya sebagai murid juga. Â Ketika berjumpa dipasar guru yang menegur lebih duluan dengan saapaan yang seperti biasa akan membuat mereka bahagia, lambayan tangan, sihababay atau bahasa tubuh lainnya sebagaitanda kita menganggap mereka adalah anak didik kita.
8. Bersedia membantu siswa di luar jam pelajaran secara sukarela
Guru itu adalah orang tua murid diketika mereka berada di madrasah, jangan sampai diketika mereka butuh atau bertanya kepada guru diluar jam tanggungannya, guru tidak ajuh dan tidak memperdulikannya dengan alasan besok pada jam pembelajaran silahkan ditanyakan.
Sebagai penutup  penting diingatkan  bahwa tidak ada guru yang sempurna, dan setiap guru memiliki kelebihan dan kelemahan masing masing . Yang penting adalah kkita terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan pengaruh positif pada peserta didik yag kita asuh.
Penulis : Suhaimi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H