Dalam menyampaikan pesan kepada siswa terlebih lebih untuk tingkat dasar atau ibtidaiyah membutuhkan metode penyampaian yang seolah olah mereka berada dalam situasi yang sedang kita sampaikan.
Guru harus mampu membuat sebuah cerita dalam bentuk tulisan yang menjadikan peserta didik adalah aktor atau pemeran utama dalam proses proses pembelajaran sehingga tujuan dari materi mereka terima dan pahami dengan baik. Tentunya cerita fiksi adalah tempat berkecimpungnya peserta didik dalam memahami apa yang ingin guru sampaikan.
Guru dalam menulis cerita fiksi perlu memperhatikan beberapa hal, pertama  isi, ide melalui observasi yang membuat dramatis dan kedua pengembangan alur yang terstruktur ,meliputi  kronologi, tokoh, dan kejadian dalam tahap serta endingnya.
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam membuat modul ajar dalam bentuk cerita fiksi
1. Mengenal karakteristik pembacaÂ
tujuannya agar diterima oleh siswa dan dapat dicerna  langsung. Kesesuain kretivitas pengarang dengan pembaca akan lebih efektif untuk menyampaikan pokok pokok ide kepada pembaca.
2. Bahasa yang  mudah dimengerti oleh pembaca
Konotasi disesuaikan dengan pembaca. Guru harus mampu memilih kata yang  akrab bagi siswa. Isu isu aktual , masalah,  pesan dan nilai didalam cerita harus tetap dijaga keutuhannya.
3. Pesan yang disampaikan  bersifat relatif.
Pengembangan  dan kreativitas imajinasi bersifat relatif, antara satu materi yang sama bisa diceritakan dengan cerita yang berbeda  dan berubah serta melenceng dari kreteria yang definitif untuk mengambil hal yang aktual saat itu.Â
4. Cerita harus  menarik dan menghibur