Sebagai bahan masukan untuk kita guru dan para orang tua agar terbuka wawasan mengenai sistem perengkingan, ada beberapa kerugian dari sistem ranking diantaranya :
1. Sistem ranking hanya menunjukkan capaian relatifÂ
Ranking satu tidak menjamin kepintara yang baik karena semuanya bergantung dari siswa lain yang menjadi saingannya.
2. Sistem ranking menyembunyikan capaian belajar yag esensialÂ
kemampuan untuk siswa bukan hanya pengetahuan banyak aitem kemampuan lainya seperti kemampuan manjadi dewasa, mandiri, bersosialisasi, menyelesaikan masalah, mengatur emosional, adab dan penerapan karakter yang saat ini sedang digalakkan disetiap satuan pendidikan madrasah seperti Moderasi beragama.
3. Sistem ranking menyampingkan tujuan belajar yang sesungguhnya
Anak akan melupakan manfaat belajar, semua daya  dan upaya akan dikerahkan untuk belajar hanya mengejar ranking, bukan untuk penguasaan yang  menjadikan bekal menghadapi tuntutan hidupnya kedepan. Â
4. Sistem ranking menciptakan suasana kompetisi
Saat ini dalam setiap PKB guru selalu disampaikan bahwa pembelajran di era abad 21 adalah belajar dengan suasana kolaboratif atau bersama sama. BUkannya lagi zaman dipaksa untuk berkompetensi mengejar ranking disekolah, tetapi anak anak harus dibantu, didukung, dan diberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi masing masing  yang ada pad diri mereka.
Menumbuhkan kreatifitas dan penerapan karakter pada anak lebih penting daripada terus  memaksa untuk menjadi multiple intelligences (menguasai 9 aspek kecerdasan) yaitu musikal, intrapersonal, visual spasial, naturalis, linestetik, moral, verbal linguistik dan logika matematika.
Setiap anak punya pastinya ada yang menonjol dari setiap  kecerdasan tersebut  atau bahakan bisa memiliki kecerdasan sekaligus (kecerdasan majemuk).