.
Ā Ā Kalau sejak awal memang sudah ragu, kenapa masih nekat diterjang saja? Kasihan, jadi banyak yang tersakiti. Ragu memang sudah memberikan tandanya, jangan berlagak 'mampu' padahal sebenarnya tidak.
Ā Ā Bisa diukur sebenarnya, kalau sudah begini, jadi beban pikiran panjang dan tentunya berdampak ke mana mana. Memang semuanya ada hikmahnya, tapi setidaknya jadi pelajaran berharga untuk tidak melawan rintangan yang memang sejak awal sudah bisa diprediksi tak mampu dilalui.
Ā Ā Kalau memang sudah ada 'keinginan kuat' ke sana, carilah rekan yang setingkat, ukur itu. Jangan asal pilih, seleksi di awal. Adalah langka merubah ketika sedang dalam perjalanan.
Ā Ā Sebab latar belakang sedikit banyak sudah membentuk kristal watak. Maka permudah lah langkah awal dengan mencari rekan dengan latar belakang yang sama, atau lebih baik yang di bawah tingkat.
Ā Ā Tak ada yang tak mungkin untuk terjadi, beberapa kejadian di luar perkiraan pun juga sering terjadi. Kadang emang begitu. Sudah diperhitungkan segalanya pun masih meleset dari perkiraan.
Ā Ā Apalagi yang dari awal memang belum, bahkan tidak diperhitungkan sama sekali. Atau sejak awal memang sudah tahu berbeda selera, cara pandang dalam mengatasi masalah, tapi tetap saja diterjang dengan beragam alasan yang sebenarnya kurang logis.
Ā Ā Yang sebenarnya hanya mengejar titik 'keinginan kuat' untuk ke sana. Dilema memang. Tidak bergerak, sudah waktunya. Bergerak, bertemu dengan yang tak sefrekuensi. Petaka.
Ā Ā Pmg, 261223, halub10.59
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H