14 abad yang lalu saat manusia belum  mengerti itu apa ilmu embriologi,  Al Qur'an telah menjelaskan secara sederhana mengenai pengetahuan tentang perkembangan janin dalam kandungan.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati tanah. Kemudian, Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian, air mani itu kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu tulang belulang itu Kami bungkus  daging. Kemudian, kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)  lain..." (QS. Al mu'minun : 12-14)
Ayat ini telah menjelaskan secara rinci proses perkembangan janin manusia. Mulai dari air mani (sperma). Â Kemudian segumpal darah (Alaqah) alaqah yang berarti sesuatu yang menempel. Istilah ini bisa digunakan pada sejenis binatang kecil semacam lintah. Lalu tahap perkembangan berikutnya adalah menjadi segumpal daging (embrio) ini seperti kita lihat pada janin-janin yang sangat muda. Lalu diciptakan tulang belulang yang kemudian disempurnakan dengan dibungkus oleh daging lagi sehingga menjadi sosok makhluk lain. Maksudnya adalah sosok tubuh yang memang sudah jauh berbeda dengan saat ia masih menjadi benih (sperma) yaitu menjadi sosok tubuh manusia yang sempurna.
3. Fakta Berjalannya Gunung
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap ditempatnya, padahal dia berjalan sebagai jalannya awan. Â (Begitulah) perbuatan Allahyang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Qs. An Naml : 88)
Dalam ayat ini dikatakan gunung berjalan sebagai jalannya awan. Bagaimana gunung berjalan sebagai jalannya awan, bukankah awan berjalan sangat cepat, sedangkan kita hanya melihat gunung yang diam? Ada sesuatu yang menarik dari fenomena berjalannya awan.
Pertama awan tidak bisa berjalan dengan sendirinya melainkan dengan digerakkan oleh angin. Fakta kedua awan tidak beralan dengan berbelok-belok tetapi lurus dengan mengikuti arah angin. Begitu juga dengan gunung ia berjalan karena digerakkan oleh gerak rotasi dan revolusi bumi karena gerak rotasi dan revolusi bumi juga ikut menggerakkan atmosfer yang berada di atas permukaannya. Ketika bumi bergerak cepat dalam rotasi dan revolusinya tentu gunung-gunung itu ikut terbawa.  Rotasi dan revolusi juga bergerak sesuai dengan garis edarnya yang teratur. Apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan sebuah teka teki  dari sebuah ilmu sains modern agar manusia merenungkan dan menelitinya di mana hal ini tidak bisa dipahami oleh orang zaman dulu.
4. Matahari memang Berjalan.