Dari ringkasan berita media tersebut muncul beberapa hal menarik untuk kita simak. Pertama, perlu cermat mengukur diri. Kondisi fisik, pengalaman mendaki, dan persiapan serta antisipasi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kedua, cermat mengukur kondisi dan situasi. Hanya pendaki andal yang tidak takut dengan cuaca. Beigtu ada niat dan cukup persiapan mereka akan berangkat.
Naik gunung menjadi semacam uji nyali dan uji ketangguhan diri. Pasti fisik mereka pun memadai untuk itu. Dan pasti tidak ada yang berbobot 100 kilogram lebih.
Ketiga, kecuali memang sengaja (atau tidak sengaja) akan membuat berita menjadi 'viral'. Mengetahui kisah itu, tentu banyak orang yang sangat menyayangkan kenekatan Reza, mungkin ada pula yang sekadar geli dan merasa lucu.
Selebihnya bagi jurnalis dan 'content creator' ada bahan untuk ditulis, dan diopinikan. Termasuk tulisan ini. Mudah-mudahan sepulang Reza ke Jakarta baik-baik saja, cepat sehat kembali.
Tapi kalau mau naik gunung lagi, ia harus berpikir berulang kali. Bagus 'hiking' saja keliling kampung dan desa dulu, yang kondisi jalannya tidak terlalu ektrem. Sehingga tidak harus diviralkan media lagi. (SH/30-1-24)
Gambar: jabar.tribunnews.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI