Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis Cerpen Apa Ada Kiatnya? Ya, Adalah

30 Mei 2021   23:59 Diperbarui: 31 Mei 2021   00:32 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Luar biasanya lagi: erotisme hampir tidak ada (Pada di ruang keputren, maupun saat menikah dengan Sabatini), kelucuan muncul hanya dua kali (saat Pada coba berbahasa Sunda, dan persiapan hukuman gantung 2 pajurit Portugis yang disersi). Selebihnya digambarkan persiapan maupun suasana perang berat sebelah. Juga ketragisan dari konflik (antar bangsa, maupun antar agama dan budaya), digambarkan begitu indah-kuat-nyastra. Lepas dari pilihan politik Pramoedya hingga sempat dipulauburukan, cara menggambarkan sisi kehidupan tiap karakter (pada hemat saya) sangat proporsional dan logis.

*

Sebelum lanjut, saya perlu berterus-terang, saya tidak cukup mumpuni dalam menulis cerpen. Saya berhenti menulis (lumayan produktif) begitu pindah ke Manado. Setahun setelah lulus kuliah, sambil menunggu penempatan kedinasan. Maklumlah, kesibukan kerja sehari-hari juga menulis (pada staiun penyiaran daerah plat merah). Jadi kiat-kiat di atas (kalau memang bernilai kiat) biarlah menjadi catatan harian penulis sendiri. Menjadi semacam diary. Begitupun bila Anda suka mengintip dan menganggap tulisan ini perlu untuk dikutip, ya tak mengapalah. Silakan saja.

Jadi seperti tertulis pada judul, jika ada orang bertanya (terserah kepada bapaknya, ibunya, atau tetangganya); "Menulis cerpen apa ada kiatnya?" Jawab saja dengan lagak sok tahu: "Ya, adalah. . . .!"

Nah, begitu saja. Harus saya pungkasi sebab terlalu banyak ngobrol bakal ketahuan modal saya. Pun hari jelang tengah malam. Mohon maaf salah-kurangnya. Hanupis, alias hatur nuhun pisan, kawigatosanana. Matur nuwun awit kawigatosan penjenengan. Wallahu a'lam. ***

Sekemirung, 30 Mei 2021 / 18 Syawal 1442
Sugiyanto Hadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun