Berita-berita di media sosial dan informasi lainnya yang menyesatkan membuat warga panik dan ketakutan. Pilihan terbaik mereka yaitu bersembunyi di hutan. Ada yang berdalih menjaga kebun di dekat hutan, karena sebentar lagi masa panen jagung. Â
Aparat keamanan setempat pun bersinergi memberikan penjelasan kepada masyarakat. Hasilnya, warga berangsur-angsur kembali ke rumah.
*
Pandemi Covid-19 merupakan persoalan serius, bukan hanya di tanah air, melainkan ke seluruh dunia. Munculnya alternatif menghentikan penyebaran virus itu menggunakan vaksin dimaknai bermacam-macam, untuk mendapatkan dalih menolak disuntik vaksin. Demikian pun ada yang memang betul-betul menolak lantaran takut jarum suntik.
"Sudahlah, Mak, jangan kau bawa aku ke Puskesmas untuk disuntik. . . .!" mungkin begitu rengek seorang bocah kepada Emaknya. Tetapi, aneh bin ajaib si bocah takut jarum suntik itu punya cita-cita tinggi menjadi dokter. Cita-cita pun tercapai, dan suatu hari ia diangkat menjadi Kepala Puskesmas. Sayangnya, ketakutannya pada jarum tak kunjung sembuh.
Nah, bapak itu yang kemudian viral menjadi salah satu pelaku kelucuan gara-gara hendak divaksin Covid-19. Â "Ampun, Bu Perawat. Jangan sakiti hamba . . . . . . !" pekik Pak Kepala Puskesmas dengan nada sangat cemas, histeris.
Tetapi ia lupa tidak minta ampun pada sejumlah sejawat yang mengabadikan dan memposting peristiwa itu menggunakan smartphone mereka. Maka tak ada ampun, gambarnya pun menjadi bahan guyonan pada banyak media audio-visual maupun platform media sosial.
*
Kembali pada peristiwa Kepala Puskesmas yang bikin tertawa, mudah-mudahan setelah disuntik vaksin beliau sehat-sehat saja. Mudah-mudahan sembuh traumatiknya terhadap jarum suntik. Sangat bagus bila ia menjadi contoh baik bagi warga bangsa yang menolak disuntik vaksin dengan berdalih didasari prasangka buruk.
Mudah-mudahan para pengungsi ke hutan segera kembali ke rumah masing-masing, lalu menyerahkan lengan mereka dengan suka-rela ke perawat/dokter untuk disuntik. Tidak ada itu hantu jarum suntik, yang ada justru ibu perawat maupun dokternya cantik-cantik. Jangan pula nanti kena sanksi lantaran menolak vaksin.
Orang-orang yang tetap menolak disuntik vaksin memang perlu diberi informasi lebih lengkap dan akurat. Jauhkan mereka dari hoaks dan pemberitaan menyesatkan dilandasi kebencian. Nah, untuk warga yang belum kebagian suntik vaksin Covid-19 gratis, tunggu  giliran. Tapi jangan mau dijadikan bahan ejekan dan candaan. ***