Diberitakan media mnyebutkan: Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo bicara soal kemarahan kakaknya setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK. Hashim mengatakan, Prabowo marah besar dengan kelakuan Edhy dan merasa dikhianati. Ia juga menyinggung soal anak yang diangkat dari selokan.
"I lift him up from the gutter and this is what he does to me," kata Hashim (menirukan ucapan kakaknya).
Lucunya (mungkin pernyataan ini pada kesempatan yang sama), Hashim mengatakan kebijakan menteri KKP terdahulu soal larangan ekspor benih lobster salah. Mungkin kata "selokan" menirukan ucapan sang kakak dipilih untuk menyalahkan Edhy Prabowo, sebaliknya kata keliru digunakan untuk membela diri sendiri sebab ramai diungkap media bahwa Hashim yang mendesak pembukaan ekspor benih lobster.
Seperti diberitakan sebuah media: Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa kebijakan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti keliru. Kebijakan yang dimaksud adalah melarang ekspor benih lobster.
Susi pun merespon pernyataan Hashim melalui cuitannya di Twitter. Tak banyak kata yang ia cuit, hnya dua kata: "Luarbiasa!!!!!!!!"Â
*
Nyali, Susi
Bila Edhy Prabowo cukup punya nyali untuk bernyanyi (mestinya wajib), jangan kata bagaimana keberanian seorang Susi Pudjiastuti.
Artinya, "adu-mulut" soal kebijakan di Kementerian Kelautan dan perikanan antara Edhy dengan Susi untuk sementara bolehlah rehat dulu. Sebab ada sasaran besar yang harus dinyinyiri, yaitu perilaku dan kebijakan para pentolan Gerindra: Prabowo dan Hashim, serta keluarga besar mereka.Â
Bukan cuma soal ekspor benur, bisa juga merembet pada mengenai lengsernya Susi dari kebinet Jokowi jilid 2. Soal nyanyi-menyanyi, belum lama ini ada perwira tinggi Polri yang berjanji untuk bernyanyi pula. Adalah Irjen Pol Napoleon Bonaparte (mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri) yang berjanji. Ia tersangkut kasus penghapusan red notice dari buronan kelas kakap Djoko S Tjandra.
*