"Sudah kubilang jangan pergi. Jangan. Tapi nekat. Kau kira demo itu semacam pesta pora makan enak? Rasakan sendiri sekarang akibatnya. . . . !" bisik sedih seorang sohib di penampungan orang hilang. Â
Lelaki paruh baya yang terjebak keriuhan demo itu tak pernah diketahui siapa nama dan di mana alamatnya. Orang pun tak tahu apa pekerjaannya. Mungkin tidak peduli. Setiap orang sibuk dengan urusan masing-masing. ***Â
Sekemirung, 20 Oktober 2020 / 3 Rabi'ul Awal 1442
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H