Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rusmala Bengkak

11 Agustus 2020   14:25 Diperbarui: 11 Agustus 2020   15:18 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mak Nangsih bukan main panas hatinya. Prasangka buruk makin besar. Pasti Sabrutlah pelakunya. Ya, pasti ia yang menghamili Rusmala. Dan kali ini coba melarikannya. Mungkin ia berusaha melarikan diri, menghindar dari tanggungjawab. Itu saja yang dibicarakan dengan beberapa aparat desa.

Bingung ia, mau menyusul atau tidak? Jarak ke kota sekira 15 kilo. Melewati hutan dan bukit kecil, juga pekuburan besar.

Dengan penuh kecewa Mak Nangsih pulang. Minta maaf kepada aparat desa. Tapi urusan bengkak yang dialami anak perempuannya itu akan dilanjutkan besok. Kalau perlu ia akan melapor ke polisi. *** (Bersambung)

Cibaduyut, 11 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun