Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Lelucon Gus Dur, Polisi Tidur, dan Hari Bhayangkara

2 Juli 2020   00:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   08:21 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
garis polisi - pontianak.tribunnews.com

****

Polisi Tidur, Merepotkan

Siapa sebenarnya polisi yang sukanya tidur itu, melintang di jalan pula? Tidak bangun-bangun. Hujan-panas tak peduli, sering kena semprot pengemudi yang kurang memperhatikan kondisi jalan.

Istilah polisi tidur berasal dari bahasa Inggris Britania, yaitu sleeping policeman. Ungkapan polisi tidur sendiri sudah ada di Indonesia sejak tahun 1984. Polisi tidur sudah dicatat Abdul Chaer dalam Kamus Idiom Bahasa Indonesia pada tahun 1984.

Istilah ini diberi makna 'rintangan untuk menghambat kecepatan kendaraan'. Akan tetapi, istilah polisi tidur baru diakui dalam KBBI Edisi Ketiga pada tahun 2001.

Jadi sebenarnya sejujur apa sosok polisi tidur? Juga patung polisi? Apakah mereka pantas diberi karakter manusia sebagaimana dalam karya fiksi? Oya, kan hanya untuk guyonan?

Kalau diterus-teruskan lelucon itu, maka kita bisa menemukan lelucon lain: "Sedang tidur saja merepotkan, apalagi kalau bangun". 

****

Menyeleweng, Jenderal Hoegeng

Ada ribuan profesi, dan Polisi salah satunya. Entah berapa banyak diantara profesi itu yang menjadi oknum lantaran curang, culas, cunihin (mesum), dan cemar.

Dengan kata lain, selalu ada celah untuk menyeleweng, dan mencari untung sendiri dengan melanggar ketentuan maupun hukum. Tetapi selain Jenderal Hoegeng tidak adakah yang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun